spot_img
Kamis, April 24, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARA2.209 Anak Putus Sekolah, Bupati KLU Kembali Luncurkan Saber Drop Out

2.209 Anak Putus Sekolah, Bupati KLU Kembali Luncurkan Saber Drop Out

Tanjung (Suara NTB) – Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH., meluncurkan kembali gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO). Program ini tidak hanya menandai suksesi 99 hari kerja di awal kepemimpinan, tetapi juga sebagai salah satu pondasi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dari sektor pendidikan.

Peluncuran gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO) dilaksanakan di SKB Amor-Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Senin, 14 April 2025.

Selain Bupati, turut hadir Wakil Bupati, Kusmalahadi Syamsuri, Ketua DPRD KLU, Agus Jasmani, Kepala BPNP Provinsi NTB, Katman, SPd., MA., Kepala BGP Provinsi NTB, Perwakilan Anggota Forkopimda KLU, Ketua GOW KLU, serta sejumlah Kepala OPD dan masyarakat.

Bupati Najmul Akhyar mengatakan, Saber DO diikhtiarkan pemerintah sebagai upaya menopang masa depan generasi masa depan di KLU. Peluncuran pada periode 99 hari pertama pemerintahan menunjukkan tekat dan semangat Pemda untuk menekan angka putus sekolah di tengah masyarakat.

“Agenda penting di KLU yakni persoalan pendidikan dengan seiring bertambahnya jumlah penduduk, tentunya persoalan IPM juga menjadi tantangan serius bagi kemajuan daerah ke depannya,” ujar Najmul.

Bupati menyambung, sektor pendidikan berdampak bagi sektor lain, yakni kesejahteraan hidup (ekonomi), kesehatan dan angka kemiskinan. Dengan membaiknya sektor-sektor tersebut, maka Indek Pembangunan Manusia (IPM) akan meningkat dengan sendirinya.

Ia menekankan, pendidikan adalah kebutuhan sehingga wajib diberikan kepada anak-anak Lombok Utara. Ia meminta Dinas teknis untuk menggalang sinergi dengan stakeholder agar Saber DO dapat berjalan optimal.

Sementara, Kepala Dinas Dikbudpora KLU, H. Adnan M.Pd  menyebut berdasarkan data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Lombok Utara, jumlahnya sangat signifikan, mencapai 2.209 orang anak.

Rinciannya, DO jenjang SD sebanyak 136 anak, DO jenjang SMP sebanyak 221 anak. Selanjutnya, Jumlah lulusan Sekolah Dasar yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP sebanyak 315 anak. Jumlah lulusan SMP namun tidak melanjutkan ke SMA sebanyak 613 anak. Sedangkan jumlah anak yang belum pernah sama sekali mengenyam pendidikan Formal sebanyak 924 anak.

“Data sebagai potret nyata tantangan yang kita hadapi, Setiap angka di dalamnya adalah harapan yang tertunda, potensi yang belum tergali, dan masa depan yang perlu kita selamatkan,” ujat Adnan.

Untuk mewujudkan program Saber DO, kata dia, langkah pertama yang akan dilakukan adalah memvalidasi data 2.209 anak tersebut. Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi intensif dengan pihak sekolah, pemerintah desa dan dusun, NGO, UPTD, Kecamatan, hingga tokoh masyarakat setempat.

“Program Saber DO hadir sebagai upaya komprehensif untuk mengindentifikasi, menjangkau, dan memberikan solusi bagi setiap anak yang terhalang untuk bersekolah,” demikian Adnan. (ari)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO