spot_img
Selasa, April 22, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUAtasi Dampak Banjir Bara, Bupati Minta Masyarakat Sama-sama Berkorban

Atasi Dampak Banjir Bara, Bupati Minta Masyarakat Sama-sama Berkorban

Dompu (Suara NTB) – Desa Bara Kecamatan Woja kini jadi langganan banjir setiap musim hujan tiba. Sempitnya aliran Sungai yang melintasi pemukiman warga, membuat air yang bersumber dari beberapa wilayah sekitar meluap ke pemukiman warga.

Upaya normalisasi direncanakan jadi Solusi sementara untuk atasi banjir Bara. Namun warga yang ada di sekitar bantaran Sungai dan petani yang memanfaatkan bendung Bara diminta ikut berkorban. Karena normalisasi Sungai dipastikan akan memanfaatkan lahan warga di bantaran Sungai untuk perluasan daerah aliran Sungai.

Bendung Bara yang ada di Tengah pemukiman warga, juga kemungkinan akan dibongkar agar tidak menghambar aliran air Sungai. Terlebih bendung Bara hanya mengairi lahan sawah seluas 10 ha, namun masih bisa dialiri dari saluran sekunder DI Baka yang melewati cabang Sipon.

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, SE didampingi Kepala Dinas PUPR Bersama jajarannya meninjau langsung bending Bara dan daerah aliran Sungai Bara, Selasa, 15 April 2025. Camat Woja, Edison, SH dan Kepala Desa Bara, Andi Aswan ikut mendampingi Bupati.

Bupati menyampaikan kepada warga, kehadiran pihaknya Bersama tim teknis dari Dinas PUPR untuk melihat secara langsung penyebab banjir di Bara dan rencana Solusinya. “Kami datang untuk melihat secara langsung kondisi sungai dan mudah-mudahan kita mendapatkan solusi yang tepat dalam mengatasi banjir ini,” kata Bambang Firdaus.

Namun rencana normalisasi Sungai untuk penanganan banjir Bara masih diberikan kepada Camat Bersama Kepala Desa Bara mensosialisasikan kepada Masyarakat terdampak. Ketika sudah mendapat izin, upaya perbaikan dan normalisasi akan segera dilakukan.

Banjir Bara tidak lepas dari rusaknya hutan di pegunungan Sumba pada jalur Tekasire Desa Madaprama dan sekitarnya sebagai hulu Sungai Bara. Pegunungan Sumba kini menjadi ladang jagung warga. Daerah setempat hamper semua dijadikan ladang jadung, kendati memiliki kemiringan curam. (ula)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO