Mataram (Suara NTB) – Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) dijadwalkan menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual sesama jenis yang diduga dilakukan oleh oknum dosen berinisial LRR. Penetapan tersangka direncanakan dilakukan pekan ini setelah pemeriksaan terhadap sejumlah ahli.
“Pekan depan penetapan tersangka,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, Selasa, 15 Maret 2025.
Penetapan tersangka sebelumnya tertunda karena menunggu hasil pemeriksaan ahli bahasa yang sempat mundur akibat libur Idulfitri 1446 H. Pemeriksaan terhadap ahli bahasa menjadi salah satu syarat untuk memperkuat alat bukti.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati, menambahkan bahwa penyidik masih berkoordinasi dengan ahli terkait. “Masih penyidikan, masih menindaklanjuti keterangan ahli,” ujarnya.
Sebelum pemeriksaan ahli bahasa, penyidik telah lebih dahulu meminta keterangan dari ahli psikologi dan ahli pidana.
Dalam tahap penyelidikan, kepolisian telah memeriksa empat orang yang diduga menjadi korban, salah satunya berstatus sebagai pelapor. Keempat korban berinisial GA, FA, RT, dan AZ, yang terdiri dari mahasiswa aktif maupun alumni yang pernah dibimbing oleh terlapor.
Keterangan dari LRR selaku terlapor juga telah dimintai pihak kepolisian. Selain itu, olah tempat kejadian perkara juga telah dilakukan di sebuah lokasi paguyuban milik terlapor yang berada di wilayah Midang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.
Kasus ini mencuat setelah salah satu korban melaporkan dugaan pelecehan ke Polda NTB pada 26 Desember 2024. Dalam laporannya, korban yang merupakan alumni dari salah satu universitas di Mataram mengaku mengalami pelecehan pada September 2024 saat mengikuti kegiatan di paguyuban milik terlapor. LRR diketahui mengajar di tiga universitas di Kota Mataram. (mit)
