Mataram (Suara NTB) – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK Unizar) terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk calon dokter yang tidak hanya terampil secara klinis, tetapi juga peka terhadap dinamika kesehatan masyarakat. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan (PBL) Blok Kedokteran Keluarga, yang saat ini tengah diikuti oleh mahasiswa FK Unizar di berbagai Puskesmas di Kota Mataram.
Koordinator Blok Kedokteran Keluarga FK Unizar, dr. Halia Wanadiatri, M.Si., menjelaskan bahwa praktik ini bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan langsung konsep-konsep kedokteran keluarga dalam situasi klinis nyata.
“Praktikum lapangan ini dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa pada situasi pelayanan kesehatan primer. Mereka akan belajar tentang pengelolaan pasien dengan penyakit kronis, pendekatan biopsikososial, hingga bagaimana berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh,” ujar dr. Halia, pekan lalu.
Puskesmas dipilih sebagai lokasi utama praktik karena perannya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Melalui interaksi langsung di lapangan, mahasiswa dapat memahami dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh tenaga medis di lini terdepan. Praktik ini dilaksanakan di enam puskesmas di Kota Mataram, dengan skema kegiatan sebanyak enam pertemuan, termasuk dua kali kunjungan lapangan.
Kunjungan pertama dilakukan ke puskesmas untuk pencarian pasien, sedangkan kunjungan kedua menyasar rumah-rumah warga, di mana mahasiswa melakukan identifikasi dan analisa diagnostik secara holistik terhadap individu dan keluarganya.
Empat pertemuan lainnya digelar di kampus bersama dosen pembimbing lapangan. Pada sesi ini, mahasiswa didorong untuk menganalisa hasil temuan lapangan, menyusun laporan, dan mempresentasikan hasilnya dalam bentuk seminar. Kegiatan ini merupakan implementasi dari kerja sama antara FK Unizar dengan Dinas Kesehatan Kota Mataram, yang telah terjalin secara resmi. Para pembimbing lapangan dari puskesmas juga turut berperan aktif dalam mendampingi mahasiswa selama praktik berlangsung.
dr. Halia berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa tidak hanya memahami teori kedokteran keluarga, tetapi juga menyadari pentingnya pendekatan holistik dan preventif dalam menjaga kesehatan masyarakat. “Saya berharap mahasiswa benar-benar memahami peran dokter keluarga di masyarakat. Ini bukan sekadar soal mengobati, tapi juga menganalisa faktor sosial, psikologis, dan budaya yang memengaruhi kesehatan, serta membangun kedekatan dengan komunitas,” pungkasnya. (ron)
