ANGGOTA Komisi IV DPRD Kota Mataram, Muhammad Al Hariri, S.Pd.I., menyoroti belum terbitnya perwal yang merupakan turunan dari Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal. Padahal, menurut DPRD, perda tersebut sangat penting dalam upaya menekan angka pengangguran dan memberikan peluang kerja yang lebih besar bagi warga asli Kota Mataram.
Sorotan ini disampaikan dalam rapat pembahasan rancangan awal RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Mataram, yang digelar baru-baru ini. Hariri dalam rapat tersebut, menyayangkan lambatnya progres penyusunan Perwal tersebut.
“Di RPJMD kita, bagaimana keadaan perda kita yang belum dikeluarkan Perwalnya terkait dengan perlindungan tenaga kerja lokal? Ini belum ada ambu-ambunya (bau-baunya), pak Ketua,” ucapnya.
Menurut politisi PPP ini, Perda perlindungan tenaga kerja lokal sangat penting mengingat tantangan yang akan dihadapi Kota Mataram dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut diyakini akan menyebabkan lonjakan penduduk dari luar daerah yang datang untuk mencari pekerjaan.
“Semua masyarakat akan datang, tetapi masyarakat kita yang asli Kota Mataram akan bersaing dengan potensi-potensi dari luar,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan indikator ketenagakerjaan sebesar 1,24 persen dari tahun 2022 ke 2023. Meski demikian, ia menilai data tersebut belum sepenuhnya menggambarkan kondisi di lapangan.
“Banyak warga dari luar Kota Mataram yang sudah bekerja di sini dan kemudian pindah domisili. Sementara warga asli justru belum mendapatkan pekerjaan,” jelasnya.
Kondisi ini dinilai memperparah angka pengangguran lokal, sehingga diperlukan kebijakan nyata yang berpihak pada masyarakat asli Kota Mataram. Sayangnya, hingga kini belum terlihat adanya solusi konkret dari pemerintah kota.
“Dari Forum Koordinasi Tenaga Kerja dan Masyarakat Daerah hanya muncul masalah-masalah saja, belum ada solusi. Ini perlu kita pikirkan bersama,” tegasnya. Anggota Dewan dari daerah pemilihan Sandubaya ini juga menyinggung pentingnya pendekatan dari hulu, termasuk perbaikan infrastruktur sebagai bagian dari strategi penanganan pengangguran dan pemerataan pembangunan. (fit)