Taliwang (Suara NTB) – Aktivitas administrasi Unit Pelayanan Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Poto Tano kini tak lagi berlangsung di kantornya yang ada di Kecamatan Poto Tano.
Dalam beberapa bulan terakhir seluruh pegawai dan staf BLK Poto Tano telah ditarik dan kini berkantor di gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat di KTC, Kecamatan Taliwang. “Iya. Memang kegiatan perkantoran BLK Poto Tano sudah di sini,” kata kepala Disnakertrans KSB, Slamet Riadi, Senin, 21 April 2025.
Penarikan pegawai dan staf BLK Poto Tano ke kantor Disnakertrans KSB itu bukan tanpa alasan. Pertimbangan keamanan menjadi alasan utamanya. Seluruh gedung BLK Poto Tano saat ini mengalami kerusakan parah sehingga berbahaya jika ditempati dalam waktu yang lama.
Meski kegiatan perkantorannya telah dipindakan ke kantor Disnakertrans KSB di Taliwang. Slamet mengatakan, seluruh peralatan pelatihan masih ditempatkan di gedung BLK yang telah mengalami kerusakan di sejumlah bagiannya tersebut. “Kalau alat-alat pelatihan masih disana. Orang-orangnya saja yang kita pindahkan,” katanya seraya menambahkan, secara teknis bahwa gedung BLK Poto Tano itu masih dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pelatihan di tahun 2025 ini.
“Senin depan kita akan buka pelatihan pengelasan di sana. Tapi untuk kegiatan yang butuh waktu lama sudah tidak direkomendasikan apalagi untuk berkantor,” sambung mantan sekretaris Dinas Perikanan KSB ini.
Bangunan BLK Poto Tano itu sendiri sudah tidak akan diperbaiki atau dienovasi. Disnakertrans KSB sejak tahun lalu tidak lagi mengalokasikan anggaran perbaikan karena fasilitas pelatihan keterampilan kerja itu telah diputuskan untuk direlokasi ke wilayah Kecamatan Taliwang.
“Sudah tidak ada anggaran untuk perbaikan bangunan BLK Poto Tano semua kita fokuskan pada upaya relokasi. Dan alhamdulillah tahun ini akan mulai dibangun tahun ini,” sebut Slamet.
Sementara itu, media ini sebelumnya sempat mengunjungi dan melihat langsung kondisi bangunan BLK Poto Tano. Ada 4 bangunan terpisah di kompleks BLK yang ada di pertigaan tugu KP KSB itu. Dan kondisinya memang sangat memprihatikan. Hampir seluruh bagian bangunan mulai keropos karena terlalu banyak terpapar air asin. Apalagi bagian gedung dengan material besi, hampir semuanya dipastikan telah mengalami korosi (karat) parah.
Sebagai informasi BLK Poto Tano awalnya dibangun menggunakan anggaran APBN pada tahun 2007 hingga 2008 dikelola oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemennaker) saat itu. Baru pada tahun 2016, Kemennaker menyerahkannya ke Pemda KSB. Dibawah pengelolaan Disnakertrans, selanjutnya pada tahun 2017 Pemda KSB mengalokasikan anggaran perbaikan gedung BLK senilai sekitar Rp5 miliar. Sayang pasca dilakukan renovasi, bangunan BLK Poto Tano kembali mengalami kerusakan karena terdampak gempa tahun 2018. (bug)