spot_img
Rabu, Mei 14, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEBerada di Desil 1 dan 2, Calon Peserta Didik Sekolah Rakyat di...

Berada di Desil 1 dan 2, Calon Peserta Didik Sekolah Rakyat di NTB Sebanyak 324 Ribu Lebih  

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah pusat akan segera melaksanakan program sekolah rakyat di seluruh Indonesia, termasuk di NTB. Sekolah ini untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian mengatakan, pemerintah daerah dan Kementerian Sosial harus mencari calon siswa yang tepat, yaitu mereka yang berasal dari keluarga miskin yang berada di desil 1 dan desil 2.

Desil 1 yaitu keluarga dalam kelompok 10 persen terendah tingkat kesejehteraannya. Sementara desil 2 yaitu keluarga dalam kelompok 11-20 persen terendah tingkat kesejehteraannya.

“Kalau desil tiga ke atas, apalagi kelas menengah tak akan masuk sekolah rakyat ini. Nanti sama-sama kita cari dengan melibatkan pemerintah daerah untuk mencari siswa agar tepat sasaran,” kata Tito Karnavian saat menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama dengan seluruh pemerintah daerah yang digelar secara virtual, Senin, 21 April 2025.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Mendagri, calon peserta didik sekolah rakyat di NTB yang berada di desil 1 untuk tingkat SD usia 7 – 12 tahun sebanyak 89.205 orang, tingkat SMP dengan usia 13-15 tahun sebanyak 49.937 orang dan tingkat SMA dengan usia 16 – 18 tahun sebanyak 43.506 orang.

Sementara data peserta didik sekolah rakyat yang berada di desil 2 untuk tingkat SD usia 7 – 12 tahun sebanyak 71.863 orang, tingkat SMP dengan usia 13-15 tahun sebanyak 37.956 orang, dan tingkat SMA dengan usia 16 – 18 tahun sebanyak 32.181 orang.

Jika dikalkulasi desil 1 dan 2 di semua jenjang Pendidikan, baik SD, SMP maupun SMA, maka jumlah calon peserta didik sekolah rakyat di NTB sebanyak 324.648 orang yang tersebar di seluruh daerah di NTB.

Untuk diketahui jumlah masyarakat miskin di NTB sebanyak 658 ,6 ribu atau 11,91 persen. Sebanyak 2,04 persen diantaranya adalah dalam kondisi miskin ekstrem. Mereka inilah yang menjadi sasaran sekolah rakyat tersebut.

Dari data yang dipublikasi oleh Kemendagri terlihat sebanyak empat lokasi sekolah rakyat yang telah diusulkan oleh NTB, namun untuk sementara yang sudah pasti baru satu lokasi uatu Sentra Paramitha.

Menurut mendagri, kreteria lokasi ideal yang dipilih oleh Kemensos yaitu tempat dan gedung yang sudah clear and clean. Apalagi jika ada gedung yang sudah ada dan tinggal renovasi, akan mendapat prioritas dari pemerintah pusat.

“Di lahan tersebut selain akan berdiri asrama harus ada lapangan bola. Kemudian jangan terlalu jauh dari kota untuk memudahkan logistik dan lainnya,” ujar Tito.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO