spot_img
Selasa, Mei 13, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANSMAK Kesuma Mataram Kenalkan Budaya Sasak Lewat Pentra

SMAK Kesuma Mataram Kenalkan Budaya Sasak Lewat Pentra

Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Kesuma Mataram memperkenalkan budaya-budaya lokal sasak melalui Pementasan Teater (Pentra) yang dilaksanakan setiap tahunnya. Pentra bertujuan untuk memperkenalkan budaya setempat kepada para siswa.

Kepala SMAK Kesuma Mataram, Lerisda Sitohang mengatakan, rasa memiliki budaya sendiri perlu ditanamkan kepada siswa-siswa. Oleh karena itu, melalui pentra, budaya-budaya tersebut dapat dikenal baik oleh siswa maupun masyarakat umum.

“Karena anak-anak sekarang kan kadang-kadang kalau tidak digali lagi, mereka itu kurang mengenal budaya-budaya setempat. Padahal, sebenarnya kan banyak budaya-budaya kita yang indah, kemudian cerita-cerita rakyat yang bagus-bagus yang layak mereka tahu supaya dikenal kembali,” katanya kepada Suara NTB, Kamis 24 April 2025.

Ia menjelaskan, drama-drama yang dipentaskan merupakan cerita rakyat yang jarang diketahui secara umum.

“Seperti tahun lalu kami ceritanya itu Sandubaya. Bagaimana cara orang dulu itu pacaran ala-ala kampung dulu itu dipraktikkan di sini lalu dibuat jadi teater,” ungkapnya.

Selain bertujuan memperkenalkan budaya lokal, kegiatan Pentra juga diharapkan dapat mengasah kreativitas siswa. Sebab kegiatan tersebut hampir sepenuhnya dikerjakan oleh para siswa.

“Kita mau melihat sejauh mana anak-anak ini kreatif. Karena mereka sendiri yang membuat itu (teater). Mereka latihan sendiri, bagian busana mereka buat sendiri, riasnya juga mereka bawa sendiri, hanya teks drama itu yang dikasih gurunya,” jelasnya.

Tak hanya kreativitas, kerja sama, kekompakkan, dan potensi siswa juga diharapkan lahir dari kegiatan tahunan tersebut.

“Jadi itu yang mau kami lihat. Anak-anak itu aktif. Jadi kita juga melihat siapa orangnya yang punya potensi. Jadi sesuai dengan potensi masing-masing,” tuturnya.

Tahun ini, Pentra akan dilangsungkan selama dua hari dan akan dilaksanakan pada Juni 2025 mendatang.

Lerisda berharap, kegaiatan ini dapat berjalan dengan lancar serta memberi kepuasan bagi masyarakat, terutama bagi para siswa.

“Kemudian memiliki dampak. Dampak untuk mereka seperti mencintai budaya kita, kemudian semakin kompak, kerja sama yang baik dan menghargai satu sama lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Baldi, siswa kelas X SMAK Kesuma Mataram mengatakan, kelompok teaternya telah melakukan persiapan sejak Februari lalu. “Persiapan kami sudah mencapai 50 persen,” ujarnya.

Ia menceritakan, pada pelaksanaan teater nanti, pihaknya akan mementaskan drama Juarsah. Baldi menuturkan, drama Juarsah adalah teater klasik yang menceritakan kisah cinta suami bernama Juarsah kepada istrinya.

“Jadi perjuangan Juarsah supaya hidup damai dengan istri yang dicintainya,” pungkas siswa yang berperan sebagai Juarsah itu. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO