Selong (Suara NTB) – Seorang Napi atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong, ditemukan meninggal dunia setelah kabur dari lokasi asimilasi. Korban Karianto (36), melarikan diri dari Pos Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Menanga Baris, dan jenazahnya ditemukan di Sungai Dusun Lingkung Lauq, Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Lapas Selong, Ahmad Sihabudin, menjelaskan bahwa pihak Pos SAE Menanga Baris menyadari kehilangan Karianto pada Sabtu, 26 April 2025, saat apel pengecekan rutin. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Karianto tidak berada di lokasi. Petugas kemudian melakukan pencarian di sekitar area, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan Karianto dinyatakan melarikan diri.
Kemudian, sekitar waktu salat Asar, pihak Lapas menerima informasi dari kepolisian bahwa ditemukan jenazah dengan ciri-ciri yang sesuai dengan warga binaan yang kabur. Tim Lapas kemudian menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong untuk melakukan identifikasi, dan memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Karianto.
Pihak Lapas Selong telah berkoordinasi dengan kepolisian dan keluarga almarhum untuk melanjutkan proses hukum. Lapas Selong menyatakan akan mendukung sepenuhnya penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian terkait penyebab kematian Karianto.
Pos SAE Menanga Baris merupakan salah satu program Lapas Selong yang mendukung ketahanan pangan pemerintah, di mana warga binaan bekerja di sektor pertanian, peternakan dan pariwisata pantai. Menyusul kejadian ini, Kepala Lapas Ahmad Sihabudin menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan penempatan petugas keamanan di Pos SAE.
“Kami akan meninjau kembali mekanisme pengamanan dan pengawasan di Pos SAE Menanga Baris untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tegas Sihabudin. Hingga berita ini diturunkan, penyebab kematian Karianto masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (rus)
