Giri Menang (Suara NTB) – Guru dan siswa di SMKN 1 Gerung Lombok Barat (Lobar) ‘’dihebohkan’’ dengan kejadian kebakaran kompor dan tabung gas elpiji dari ruang praktik siswa Jurusan Kuliner atau Tata Boga, Sabtu, 26 April 2025.
Kebakaran dipicu dari aktivitas kegiatan praktik siswa siswi di sekolah itu. Sumber api dari kompor memasak yang merambat ke ruangan.
Untungnya, dengan cekatan guru dan siswa menjinakkan si jago merah. Mereka menggunakan peralatan handuk yang dibasahi untuk memadamkan tabung elpiji dan kompor yang terbakar. Kendati demikian, pihak sekolah tetap menelepon pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk penanganan lebih lanjut. Demikian situasi yang terjadi pada saat simulasi edukasi dan sosialisasi pemadam kebakaran di SMKN 1 Gerung dari pihak Damkar Lobar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman kepada guru serta siswa tentang tugas fungsi Damkar serta langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran di sekolah. Hadir pada kesempatan itu, Plt Kadis Damkar H Mohamad Amin dan jajaran, Kepala SMKN 1 Gerung Hj .Erni Zuhara serta segenap civitas sekolah.
Guru dan Siswa tidak saja diberikan materi tentang pemadam kebakaran, mereka juga langsung praktik memadamkan api dari tabung gas dan kompor yang terbakar. Mereka pun sangat antusias mengikuti kegiatan itu.
Plt Kadis Damkar H. Mohammad Amin di sela-sela simulasi tersebut mengatakan bahwa, di SMKN ini ada Jurusan Tata Boga yang berkaitan dengan masak memasak. Dan masak memasak ini erat kaitannya dengan alat memasak seperti kompor gas dan api. Untuk itulah, pihaknya diundang oleh sekolah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi pemadaman kebakaran kepada siswa siswi serta guru.
“Kalau seandainya terjadi kebakaran. Apa langkah yang mereka lakukan? Karena itu kami diundang pihak sekolah untuk edukasi tentang pencegahan dan penanganan kebakaran,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Gerung Hj. Erni Zuhara mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh guru Tata Boga yang kesehariannya bergelut dengan masak memasak.
“Berkaitan dengan penggunaan kompor dan gas di dapur yang sehari-hari mereka lakukan ketika praktik,” terangnya.
Paling tidak manfaat dari kegiatan ini tidak saja bisa dipetik manfaatnya oleh guru dan siswa jurusan kuliner, namun civitas sekolah. Ia pun menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Damkar yang telah memberikan sharing ilmu kepada siswa dan guru, sehingga wawasan semua warga sekolah terbuka tentang bagaimana menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja, terutama ketika terjadi kebakaran. (her)
