Tanjung (Suara NTB) – Ruas jalan Mpak Mayong -Beraringan sejauh kurang lebih 10 km dalam kondisi rusak parah. Warga berharap, Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) mendukung mobilitas warga dengan merevitalisasi akses jalan tersebut.
Kepala Dusun Tanak Muat, Istodi, didampingi Tomas, Ripudin, Minggu, 27 April 2025 mengungkapkan, akses jalan ini sudah lama hancur. Sepanjang ruas jalan hanya menyisakan tanah, karena jalan kualitas lapen yang dibangun dari program PPIP PNPM tahun 2010 sudah lama hancur. Bahkan di titik tanjakan Dusun Tanak Muat, akses menanjak sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda 4 karena kondisi yang memprihatinkan.
“Jalan ini menjadi penghubung banyak dusun dan desa di Kecamatan Kayangan. Banyak warga kami kesulitan mengangkut hasil bumi dengan kondisi jalan rusak,” ungkap Istodi.
Sejak KLU berdiri, kata dia, belum seluruh ruas tersentuh. Hanya 1-2 km dari total ruas jalan yang mendapat penanganan.
Bagi sebagian besar masyarakat di Desa Kayangan, akses jalan ini sangat strategis. Sepanjang jalan menghubungkan areal pertanian, sehingga jalan ini menjadi akses satu-satunya untuk mengangkut hasil panen.
Sementara, Anggota Komisi III DPRD KLU, H. Nirdip, meminta Pemda KLU memprioritaskan jalan jalur Tanak Muat – Beraringan ini. Pemerintah daerah memiliki peluang untuk mengalokasikan dukungan kepada infrastruktur jalan, mengingat realokasi anggaran akan dilakukan pasca-refocusing APBD murni 2025.
“Di Kecamatan Kayangan, ruas jalan ini adalah satu-satunya ruas jalan Kabupaten yang kondisinya rusak parah. Selama 4 periode Bupati, akses ini tak pernah mendapat porsi anggaran yang sesuai harapan kualitas jalan,” ungkap Anggota Komisi III DPRD KLU, H. Nirdip.
Ia membenarkan, sejak akses jalan ini dibuka puluhan tahun oleh warga, intervensi anggaran hanya berasal dari program PNPM. Sementara Pemda terkesan tidak menjadikan peningkatan kualitas jalan ini sebagai prioritas.
Ia pun mendorong agar dalam pengusulan peningkatan kualitas oleh Kabupaten, Pemda melalui OPD terkait melakukan penilaian secara jujur. OPD diharapkan tidak asal mengejar persentase kualitas bagus dengan mengabaikan jalan yang lebih parah untuk masyarakat.
“Tahun ini DAK kalan kita nihil. Salah satu alasannya karena jalan kualitas bagus melebihi persentase nasional. Kita tidak ingin laporan yang baik-baik justru meninggalkan kesedihan bagi sebagian warga lain karena kondisi jalannya rusak,” tegasnya.
Hal senada ditegaskan, Anggota Komisi III DPRD KLU, H. Edi Prayitno. Ia menyayangkan tidak ada anggaran DAK Jalan pada tahun ini. Mengingat realita lapangan memperlihatkan masih banyak ruas jalan yang memerlukan perhatian serius.
“Jalan adalah syarat berkembangnya perekonomian. Kalau jalannya rusak, tidak bagus, maka ekonomi warga juga tidak bisa meningkat,” tegas H. Edi.
Politisi PKB KLU ini pun meminta, agar OPD teknis di Pemda KLU melakukan asesmen kembali terhadap realita lapangan. Sebab pihaknya tidak ingin, kondisi kualitas jalan hanya diklaim di atas meja tanpa melihat kondisi yang sebenarnya. (ari)