Mataram (Suara NTB) – Dalam rangka mempererat persaudaraan dan menjaga kelestarian tradisi Hindu, organisasi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Mataram melaksanakan yadnya karya suci dalam bentuk “Ngayah Metabuh”.
Salah satu bentuk penampilannya berupa pentas tabuh gamelan dalam upacara suci disebut Bhatara Turun Kabeh, yang dipusatkan di Pura Agung Besakih, Karangasem, Sabtu (26/4/2025).
Rasa syukur juga diungkapkan Ketua WHDI Kota Mataram Ni Nyoman Wandatari karena dapat mengikuti upacara besar di Pura Besakih. Dalam keterangan pers yang diterima di Mataram, pada Senin (28/4/2025), ia mengatakan momen ini bernilai spiritual yang tinggi.
Upacara suci yang dirayakan setiap satu tahun sekali, melukiskan semua Dewa dan Manifestasi Tuhan yang distanakan di Balai Pesamuan Agung Pura Besakih, sehingga umat Hindu diseluruh penjuru Nusantara berupaya hadir untuk melaksanakan bhakti atau pemujaan.
Menurutnya, yadnya suci dalam bentuk “Ngayah Metabuh” yang dilaksanakan di Pura Besakih diharapkan dapat menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya, seni dan spiritual.
“Kegiatan ini juga bermanfaat bagi seluruh anggota WHDI Kota Mataram dalam membina dan membangun keluarga yang harmonis, berbahagia dan berkualitas dengan tidak melupakan kewajiban sebagai umat Hindu,” ucapnya (nia)