Mataram (Suara NTB) – Balai Bahasa Provinsi NTB melakukan inventarisasi kosakata bahasa daerah NTB tahun 2025. Lokus pertama yang dikunjungi oleh Tim KKLP Perkamusan dan Peristilahan adalah empat kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, yaitu Kecamatan Wanasaba, Aikmel, Sikur, dan Sembalun.
Ketua Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Kamus dan Istilah Balai Bahasa NTB, Rizki Gayatri, pada Senin, 28 April 2025 menyampaikan, narasumber pertama yang ditemui adalah Habiburrahman, seorang budayawan yang pernah aktif di Majelis Adat Sasak (MAS). “Berdasarkan pertemuan dengan Habiburrahman, didapatkan kosakata yang berhubungan dengan makanan perayaan dan pelaksanaan haji di Lombok Timur,” ujarnya.
Selanjutnya, narasumber yang ditemui di Sembalun adalah Riardi Kencana dari Lembaga Adat Gumi Sembahulun (LAGS). Diskusi tentang kosakata Sasak yang berasal dari daerah Sembalun dilaksanakan di cagar budaya Rumah Adat Sembalun. Kosakata yang diambil berasal dari kegiatan adat yang dilaksanakan di Sembalun.
Selain adat, kosakata yang diambil juga berasal dari kegiatan dan benda yang ada di masyarakat sehari-hari yang ada di Sembalun, seperti aktivitas pertanian, kuliner, tanaman obat, dan arsitektur. Tim Perkamusan juga berkunjung ke Pasar Aikmel untuk mencari kosakata yang dikenal oleh para pedagang di pasar dan kosakata kuliner yang ada di pasar.
Rizki Gayatri menjelaskan, inventarisasi kosakata ini dilaksanakan dengan dua tujuan, yaitu penyeleksian kosakata yang akan diserap sebagai pemerkayaan kosakata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan dokumentasi yang digunakan sebagai entri Kamus Bahasa Sasak–Indonesia. Rencananya, pada hari ketiga dan keempat inventarisasi kosakata akan mengunjungi narasumber dari Yayasan Anak Yatim Rinjani, Nurmaji.
Inventarisasi kosakata bahasa Sasak di Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 27 April 2025 hingga 30 April 2025 dengan target 100 kosakata bahasa Sasak. (ron)
