Mataram (Suara NTB) – Tahapan Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2025 diawali dengan kegiatan Pembinaan Literasi Menulis bagi Generasi Muda. Sebanyak 118 peserta yang telah lolos seleksi administrasi mengikuti pembinaan secara daring, pada Selasa (29/4/2025).
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat memahami pentingnya peran duta bahasa dalam mendukung program Badan Bahasa sehingga harus menguasai beberapa hal, seperti penulisan artikel ilmiah, kemampuan wicara publik, dan penjenamaan diri. Dalam kegiatan ini, para peserta akan diseleksi menjadi 50 besar. Oleh karena itu, penting bagi peserta untuk menyimak penjelasan narasumber dengan saksama dan teliti dalam mengikuti kegiatan.
Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi hadir secara daring untuk memberikan sambutan dan membuka kegiatan. Ia berpesan kepada peserta untuk aktif dan menyerap berbagai ilmu dan wawasan sehingga dapat memanfaatkannya, meskipun jika nantinya tidak lolos dalam 50 besar.
Setelah dibuka, kegiatan pada sesi pertama diisi dengan materi Kebijakan Bahasa dan Sastra yang disampaikan oleh Dwi Pratiwi. Selanjutnya, materi kedua mengenai Teknik Penulisan Artikel Ilmiah dibimbing oleh Aliurridha, sastrawan sekaligus akademisi dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Mataram. Dalam penyampaiannya, ia menegaskan bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan yang penting untuk menyampaikan intelektualitas seseorang, apalagi jika ingin menjadi duta bahasa.
Banyak pertanyaan dilontarkan para peserta. Di tengah gempuran kecerdasan buatan atau yang biasa disebut AI, banyak mahasiswa yang memanfaatkannya untuk mengerjakan karya tulis. Menghadapi hal tersebut, Aliurridha menekankan bahwa kecerdasan buatan harus dimanfaatkan sebagai mana mestinya. “Kecerdasan buatan semacam ChatGPT bisa kita gunakan untuk mencari sumber referensi dan hal-hal lainnya yang dapat mempersingkat waktu pengerjaan, bukan untuk menggantikan peran otak kita untuk berpikir dan menulis artikel ilmiah,” imbuhnya.
Pada sesi ketiga, materi mengenai Wicara Publik dan Penjenamaan Diri disampaikan oleh I Nyoman Diva Dwipa Nata. Ia merupakan Pemenang Favorit Duta Bahasa Provinsi NTB Tahun 2021. Dalam pemaparannya, Diva menuturkan bahwa dalam wicara publik, hal yang terpenting adalah lawan wicara memahami pesan yang disampaikan oleh penutur. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan kemasan wicara yang menarik perhatian, seperti penggunaan bahasa yang sesuai, fisik yang prima dan menarik, dan pengetahuan yang mumpuni terkait hal yang ingin disampaikan.
Setelah mendapat berbagai macam materi, peserta diwajibkan mengerjakan tes. Tes terdiri atas soal pilihan ganda dan esai. Hasil tes tersebut akan menjadi salah satu faktor penentu kelolosan peserta menuju 50 besar. (ron)