Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengajak Nahdlatul Wathan (NW) turut menjadi bagian dari pembangunan di NTB ke depan. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri peringatan Hari Jadi ke-72 Nahdlatul Wathan di Mataram, Kamis, 1 Mei 2025.
“NTB adalah rumah kita bersama, NTB adalah perahu kita bersama, semua harus ikut merawat perahu ini karena kalau perahu ini bocor kita semua tenggelam, dan kita harus sama-sama mengarahkan layar perahu ini agar berlayar ke jalan yang tepat, ke arah yang tepat, dan berlabuh di titik yang tepat,” tuturnya.
Gubernur kemudian berpesan untuk meneladani gerakan TG KH. Zainuddin Abdul Madjid yang tidak hanya bergerak melalui bidang politik melainkan juga fokus menggerakkan revolusi sosial, khususnya investasi di bidang pendidikan. Warisan pendidikan inilah yang kemudian terus berkembang pesat hingga saat ini.
“Kalau kita ingin NTB maju ke depan, maka gerakan yang harus kita bangun adalah gerakan sosial termasuk gerakan ekonominya dan saya mengajak seluruh jamaah Nahdlatul Wathan mari kita bersama-sama membangun NTB dengan melakukan gerakan sosial,” pesan Gubernur.
Gubernur juga mengapresiasi Gerakan NW Menanam dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi visi Presiden Republik Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan kebutuhan NTB dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan mensejahterakan petani.
“Semua harus bangga menjadi petani, karena kita memang butuh ketahanan pangan yang kuat di tengah kondisi dunia yang gonjang-ganjing saat ini. Negara yang akan bertahan hidup adalah mereka yang memiliki ketahanan yang kuat,” tegasnya.
Turut hadir pula, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Nusron Wahid, Ketua TP PKK NTB, serta sejumlah pimpinan ormas keagamaan.
Sama halnya dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyampaikan tugasnya sebagai pejabat negara saat ini yaitu memperkuat ketahanan pangan. Tanah-tanah yang sudah dikuasai lebih dari 5 hingga 10 tahun yang tidak digunakan akan dicabut izinnya dan selanjutnya pihak ATR/BPN akan berdiskusi dengan PBNW dan berharap petani atau pengusaha NW bersedia untuk menanam tanah tersebut dengan tujuan agar ada keadilan dan pemerataan.
Ini sebagai bukti bahwa pemerintahan di bawah bapak Presiden Prabowo Subianto mempunyai komitmen yang kuat untuk mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan ekonomi serta menciptakan keadilan di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Terakhir, Nusron Wahid memberikan instruksi kepada Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi NTB Lutfi Zakaria untuk mencari informasi terkait tanah yang terlantar dan Hak Guna Usaha (HGU) yang ijinnya telah habis di Provinsi NTB, agar dapat segera dilakukan redistribusi (proses penataan ulang) kepada warga NW. (r)