spot_img
Selasa, Mei 13, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATJadi Pelopor di Indonesia, Pesantren LHIBS Lobar Diganjar Penghargaan Juara I Ponpes...

Jadi Pelopor di Indonesia, Pesantren LHIBS Lobar Diganjar Penghargaan Juara I Ponpes Inklusi di NTB

Giri Menang (Suara NTB) – Pondok Pesantren Lentera Hati Islamic Boarding School (LHIBS) Gunungsari Lombok Barat berhasil meraih juara I sebagai Ponpes Inklusi NTB. Pesantren ini satu-satunya Ponpes Inklusi di NTB. Pencapaian ini menjadi bukti komitmen pesantren ini dalam menyediakan pendidikan yang ramah untuk semua kalangan, termasuk santri santriwati berkebutuhan khusus.

Mudirul ‘Aam Ponpes Lentera Hati Pesantren Lenterahati Islamic Boarding School, Muhammad Anshori Muazar Habibi yang dikonfirmasi media terkait anugerah juara yang diberikan kepada pesantren yang diasuhnya, mengungkapkan rasa syukur tidak terhingga. Karena dia berkeyakinan bahwa ke depannya akan ada lagi pesantren yang akan bisa menyadur pendidikan inklusi di dalamnya demi memenuhi rasa keadilan dan hak menerima pendidikan agama yang sama bagi semua kalangan.

“Alhamdulillah Lentera Hati utamanya SD dan Pesantren mendapatkan anugerah juara pertama bidang inklusi seNTB dan semoga ini menjadi motivasi juga bagi pesantren yang lain,” kata pria yang akrab disapa Abuya Anshori ini.

Ia mengatakan bahwa Lentera Hati sendiri merupakan satu-satunya pesantren di Indonesia saat ini yang memiliki program inklusi dan menerima santri spesial dari mereka yang memiliki keterbelakangan.

“Alhamdulillah Lentera Hati Pesantren Inklusi di Indonesia. Sejatinya pesantren harus berprinsip merubah sikap, adab dan prilaku, tidak hanya bagi mereka yang normal tetapi juga bagi mereka yang spesial,” ungkap Abah Muazar.

Dikatakan, karena prinsip itu pula, ketika pesantren lainnya melakukan seleksi ketat untuk calon santri, maka Lentera Hati tidak melakukan seleksi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Kami memohon doa kepada seluruh masyarakat agar ikhtiar kami bisa terus berlanjut untuk memberikan kesempatan yang sama kepada mereka yang ‘spesial’ untuk ikut belajar agama di pesantren,” ungkapnya. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO