Selong (Suara NTB) – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi di toilet Puskesmas Selong pada Kamis malam, 1 Mei 2025. Terduga pelaku merupakan seorang pelajar SMA berinisial S (16), warga Kecamatan Selong.
Kasus ini terungkap setelah polisi menelusuri rekaman CCTV yang terpasang di area puskesmas. “Terduga pelaku teridentifikasi melalui rekaman CCTV,” ungkap Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nikolas Osman, Sabtu, 3 Mei 2025.
Setelah identitasnya diketahui, polisi mendatangi rumah S dan menemui orang tuanya. Ayah S, berinisial Z, membenarkan bahwa anak dalam rekaman CCTV tersebut adalah putrinya. Polisi kemudian membawa S untuk dimintai keterangan.
Dalam pemeriksaan, S mengakui telah membuang bayi perempuan yang baru dilahirkannya di toilet Puskesmas Selong. Ia menjelaskan bahwa kehamilannya merupakan hasil hubungan dengan kekasihnya, A. Ia sempat mencoba menggugurkan kandungan dengan obat, namun gagal.
S mengaku mendatangi puskesmas bersama orang tuanya dengan alasan tidak buang air besar selama empat hari. Saat berada di sana, ia mengalami kontraksi dan masuk ke toilet. Ia melahirkan sendiri dan memotong tali pusar menggunakan gunting yang diminta kepada orang tuanya. Bayi tersebut ditinggalkan dalam toilet dengan ditutup penutup ember, tanpa kain pembungkus.
Bayi ditemukan sekitar pukul 20.30 WITA oleh pengunjung puskesmas, Hilmi Abdu Rizal Hadi (33) dan istrinya, Yunita Wijayanti (30), setelah mendengar suara tangisan. Bayi ditemukan dalam kondisi terlentang di sebelah kloset, dengan tali pusar masih menempel.
Saksi lain, seorang perawat IGD bernama M. Mahpuz Tohir (34), mengaku sempat mendengar suara tangisan sekitar pukul 15.00 WITA namun mengira berasal dari ruang bersalin.
Bidan Puskesmas, Dilan Tarolina, menyebut bayi tersebut memiliki berat 2,2 kg dan panjang 47 cm. Kondisi kulitnya masih kuning, mengindikasikan usia 2-3 hari. Bayi mengalami hipotermia dan kadar gula darah rendah (82 mg/dL), sehingga dirujuk ke RSUD dr. R. Soedjono Selong untuk perawatan intensif.
“Setelah diberi perawatan, suhu tubuh bayi mulai normal, namun masih membutuhkan oksigen dan pemantauan ketat,” jelas Dilan.
Hingga kini, polisi masih mendalami kasus untuk proses hukum lebih lanjut. Toilet tempat bayi ditemukan merupakan fasilitas umum yang digunakan pasien dan pengunjung. Saat kejadian, karena hari libur, hanya terdapat petugas piket dan dua pasien di lokasi. (rus)