spot_img
Jumat, Mei 16, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWAStok Vaksin PMK di Sumbawa Sangat Terbatas

Stok Vaksin PMK di Sumbawa Sangat Terbatas

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbawa, mengaku saat ini ketersediaan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) masih sangat terbatas dari total populasi ternak yang ada di wilayah setempat.

“Vaksin yang kita miliki saat ini sangat terbatas, karena kita hanya diberikan kurang dari 10.000 dari total populasi ternak kita mencapai 324 ribu,” kata Kepala DPKH Sumbawa, Ir. H. Junaidi, kepada Suara NTB, Jumat (7/2).

Diakuinya, memang cara ampuh untuk menekan kasus PMK dengan melakukan vaksinasi sehingga pihaknya berharap adanya tambahan vaksin. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menekan kasus PMK, meski untuk sementara ini belum ditemukan di Sumbawa.

“Alhamdulillah sampai saat ini masih nol kasus PMK di Sumbawa dan kami berkomitmen untuk mempertahankan kasus tersebut tidak muncul,” ucapnya.

Selain vaksinasi lanjut Haji Jun, pihaknya juga melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat termasuk juga melakukan sanitasi kandang dengan disinfektan. Termasuk juga meminta kepada para peternak untuk tetap memantau kondisi ternaknya.

“Vaksin kita sangat terbatas, sehingga kita mengajak masyarakat untuk membeli vaksin secara mandiri nanti petugas kita yang akan turun secara gratis,” ujarnya.

Ia pun meyakinkan, upaya menekan kasus tersebut muncul dilakukan karena akan berpengaruh pada tata niaga ternak. Apalagi potensi ternak di Kabupaten Sumbawa jauh lebih besar untuk memenuhi kebutuhan daerah lain.

“Kita memiliki tanggung jawab yang sama baik pemerintah maupun pengusaha ternak agar kasus PMK tidak muncul dengan melakukan vaksinasi terhadap ternak mereka,” ucapnya.

Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah agar kasus tersebut tidak muncul dengan melakukan pertemuan bersama pengusaha, KUPT dan veteriner. Hal tersebut dilakukan dengan harapan jangan sampai ada ternak dari luar daerah masuk ke Sumbawa tanpa surat vaksin PMK.

“Jadi, sudah ada surat edaran Kepala Badan Karantina, agar tidak melalulintaskan ternak ke luar daerah, jika tidak ada rekomendasi dari daerah tujuan salah satunya vaksin PMK,” imbuhnya.

Disinggung terkait jumlah ternak sudah keluar dari Sumbawa untuk pemenuhan daging qurban, Haji Jun menyebutkan hingga bulan April tercatat suda ada sekitar 4.524 hewan ternak yang keluar. Di Bulan Januari, sebanyak 1.083 ekor ternak Februari, sebanyak 956 ekor dan Maret sebanyak 1.111 ekor ternak.

“Jadi, jumlah pengiriman ternak setiap bulannya terus meningkat dan di tanggal 17 April 2025 lalu, ada sebanyak 1.374 ekor ternak yang kita kirim ke luar NTB terutama untuk kebutuhan daging jelang hari raya Idul Adha,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO