Mataram (Suara NTB) – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPMP NTB) menggelar kegiatan Koordinasi dan Sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 di salah satu hotel di Mataram, Kamis, 8 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi tonggak awal strategis dalam mewujudkan sistem penerimaan murid baru yang lebih objektif, transparan, akuntabel, inklusif, dan tanpa diskriminasi.
SPMB diharapkan menjadi gerbang utama menuju terciptanya sistem pendidikan yang bermutu dan merata. Karena itu, BPMP NTB menggandeng berbagai pemangku kepentingan mulai dari unsur pemerintah daerah, satuan pendidikan, aparat penegak hukum, lembaga pengawas, hingga organisasi profesi guru untuk membangun komitmen bersama dalam menjamin integritas proses penerimaan murid baru.
Kepala BPMP Provinsi NTB, Katman, S.Pd., MA., dalam laporannya menegaskan pentingnya momentum ini sebagai langkah awal dalam memperbaiki dunia pendidikan dari hulu. “Jika selama ini kita menyaksikan adanya praktik-praktik penerimaan murid yang belum adil atau kurang transparan, maka saat inilah kita mulai membenahi secara bertahap. Kita ingin menjadikan SPMB sebagai instrumen kejujuran dan keterbukaan,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, termasuk para kepala daerah yang diwakili oleh jajaran terkait, seperti Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman, Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, anggota DPRD, perwakilan kepala sekolah, pengawas, lembaga pengawas eksternal, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari perwakilan Polri, Kejaksaan, dan instansi vertikal lainnya.
Puncak kegiatan ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama sebagai simbol keseriusan seluruh pihak dalam mewujudkan pelaksanaan SPMB yang bersih, profesional, dan berintegritas.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur NTB dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan NTB menyampaikan ajakan kuat kepada seluruh unsur pendidikan untuk menjadikan pelaksanaan SPMB sebagai ajang memperkuat tata kelola pendidikan yang berpihak pada kepentingan terbaik anak-anak.
“Pastikan seluruh proses dijalankan sesuai regulasi, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan integritas. Kepada para orang tua, mari ikut memahami mekanisme SPMB agar bisa mendampingi anak-anak dalam memilih jalur yang paling sesuai dengan potensi mereka,” tegasnya.
Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil di Nusa Tenggara Barat. Sesuai mandat BPMP sebagai Unit Pelaksana Teknis Ditjen PAUDDIKDASMEN, penguatan koordinasi pusat dan daerah menjadi fondasi keberhasilan pelaksanaan kebijakan pendidikan, termasuk dalam hal penerimaan murid baru.
Kegiatan diakhiri dengan harapan agar seluruh peserta yang hadir dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, memastikan bahwa SPMB 2025 benar-benar menjadi wujud dari prinsip “Pendidikan Bermutu untuk Semua.” (ron)