Giri Menang (Suara NTB) – Warga Meang Desa Persiapan Pengantap Kecamatan Sekotong Lombok Barat, Afit yang sakit parah kembali digotong setelah dipulangkan dari Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB Senin (12/5/2025) sekitar pukul 17.00 Wita.
Warga ini terpaksa digotong menggunakan alat seadanya sejauh 5 kilometer lantaran kondisi jalan rusak tak bisa dilewati kendaraan. Warga yang diketahui sakit berat ini menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit. Marwin, warga Meang membenarkan kejadian warga yang digotong tersebut.
“Ya, baru dipulangkan dari rumah sakit, digotong ke rumahnya,” kata Marwin, Senin (12/5/2025).
Pasien ini dirawat di RS mulai tanggal 5 Mei sampai 9 Mei 2025. Pasien ditangani satu hari di RSUD Gerung lalu dirujuk ke RSUP NTB. Selama dirawat di RSUP, ia ditangani di ruangan ruang rawat nomor 300.
Kendati telah dirawat di Rumah Sakit, kondisi warga yang belum membaik justru dipulangkan dalam keadaan masih drop. “Dia diagnosa kanker hati,” imbuh Marwin.
Pihak keluarga sendiri tidak mau pasien dipulangkan. Mereka ingin agar pasien ini bisa dirawat di RSUP. Akan tetapi, pihak RS minta dirawat jalan, sehingga keluarga pun mau tidak mau membawanya pulang. Setiba kendaraan di bawah jurang Geresek (di atas makam Bangko) kendaraan tidak bisa naik, sehingga Afit pun digotong.
Afit digotong dengan jarak tempuh hampir 5 Kilometer dari lokasi hingga ke rumahnya di Meang. Sejumlah warga menggotong memakai kain dan kayu melewati jalan besar dan setapak yang kondisinya rusak, licin, dan berlumpur. Kondisi jalan yang telah lama rusak inilah yang menyebabkan kendaraan tidak bisa naik, sehingga warga yang sakit dan melahirkan di daerah itu sering ditandu. “Pokoknya kalau warga yang sakit tetap digotong, kalau hujan gini,” imbuh Marwin.
Menuju ke Meang, kata Marwin, warga bisa melalui dua jalur yang kondisinya sama-sama rusak parah. Jalur pertama dari Jurang Makam Bangkol dengan jarak tempuh 5 Kilometer. Dan kedua lewati jalur utama dari Pangsing sepanjang 7 Kilometer dari jalan aspal. Ia mengaku kondisi jalan rusak parah ini telah berlangsung puluhan tahun lamanya. Warga telah lama mendambakan jalan itu ditangani.
Perihal persoalan lahan yang diduga masih diklaim pengusaha, hal ini kata dia sudah dibahas dan tidak ada masalah. “Ini sudah dibahas dan ndak ada masalah (lahan) katanya untuk jalan Kabupaten yang dari Pangsing,” imbuhnya. Bahkan, pihak desa menjamin tidak ada masalah soal lahan.
Kejadian warga yang sakit ditandu di daerah Meang berulang kali terjadi. Sebelumnya, pada 22 Januari 2025 lalu, ibu hamil bernama Satriati ditandu sejumlah warga menggunakan sarung dan bambu melewati jalan rusak sepanjang hampir empat kilometer yang tak kunjung diperbaiki. Warga ini diketahui baru pulang memeriksa kehamilannya dari Puskesmas Sekotong. (her)