spot_img
Minggu, Juni 22, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIMeski Naik 1,38 Persen, Inflasi di Triwulan Pertama Dianggap Normal

Meski Naik 1,38 Persen, Inflasi di Triwulan Pertama Dianggap Normal

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa, meyakini trend inflasi di triwulan pertama tahun 2025 masih dalam kategori normal meski terjadi kenaikan sebesar 1,38 persen di seluruh seluruh indeks kelompok pengeluaran dibandingkan dengan tahun 2024.

“Kami sangat bersyukur inflasi yang terjadi cenderung masih dalam kondisi normal meski terjadi kenaikan dan tidak terjadi lonjakan yang tinggi,” kata kabag Ekonomi Setda Sumbawa, H. Khaeruddin kepada wartawan, Rabu (14/5).

Berdasarkan data lanjutnya, ada kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,64 pada triwulan pertama tahun 2024 menjadi 106,83 pada triwulan pertama 2025. Itu artinya terjadi dinamika pertumbuhan ekonomi di Sumbawa dan tidak stagnan.

“Jadi, pergerakan ekonomi di Sumbawa terus terjadi dan kondisi inflasi masih dalam kategori normal,” ujarnya.

Dirinya tidak menampik pada bulan Maret tahun 2025 terjadi deflasi 0,50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena paceklik lantaran musim kering yang cukup panjang dan hampir tidak ada pertumbuhan ekonomi yang terjadi di periode tersebut.

“Memang sempat terjadi deflasi karena daya beli masyarakat yang kurang khususnya untuk belanja pakaian dan jenis lainnya,” ucapnya.

Tentu untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan pihaknya meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus dalam pengendalian inflasi daerah. Pertama yakni memastikan pasokan tetap tersedia termasuk juga produksi bahan pangan yang menjadi bahan pokok masyarakat.

Kedua, memastikan keterjangkauan harga dengan melakukan intervensi gerakan pangan murah bagi daerah rawan pangan atau terindikasi potensi itu. Ketiga, aksesibilitas distribusi menjadi fokus yang harus diperhatikan baik itu pangan, maupun hasil kelautan, perikanan, dan pertanian.

“Terakhir yakni menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak, mulai dari Bulog, penyedia, pasar, termasuk pegerakan keuangan dalam rangka memastikan semua harus betul-betul terkendali,” tukasnya. (ils)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO