Jakarta (Suara NTB) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dinilai memiliki potensi untuk mendukung pencapaian tujuan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dengan memperbaiki kinerja keuangan.
Peneliti Center for Indonesia Reform (CIR) Subhan Akbar menyoroti kinerja keuangan Telkom yang cenderung mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, Subhan merinci pendapatan konsolidasi Telkom mencapai Rp36,6 triliun pada kuartal I-2025, dengan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp18,2 triliun dan margin margin 49,8 persen. Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp5,8 triliun.
“Data-data itu menurun bila dibandingkan kuartal I pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Subhan.
Pada kuartal I-2024, misalnya, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun, EBITDA tercatat Rp19,4 triliun (margin kisaran 51,9 persen), dan laba bersih Rp6,3 triliun.
Sedangkan pada kuartal I-2023, EBITDA dan laba bersih tercatat lebih tinggi dari kuartal I tahun ini, masing-masing Rp18,9 triliun dan Rp6,42 triliun. Hanya pendapatan konsolidasi yang tercatat lebih rendah, yakni Rp36,09 triliun.
Sementara itu, Danantara ditargetkan menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia di mata global.
Danantara ditujukan untuk mengoptimalkan kekayaan negara, mengkonsolidasi aset dan kekuatan ekonomi BUMN, meningkatkan kinerja dan nilai tambah BUMN bagi perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan nasional.
Maka dari itu, Subhan menyarankan Telkom untuk mengevaluasi performa dan melakukan transformasi agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
“Tujuannya supaya Telkom dapat menjadi salah satu perseroan yang menopang Danantara untuk meningkatkan ekonomi Indonesia,” tutur Subhan.
Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyatakan laporan keuangan Telkom pada kuartal I-2025 membuktikan resiliensi dalam menghadapi berbagai dinamika, seperti kondisi ekonomi yang kian menantang dan pelemahan daya beli masyarakat.
Ririek mengatakan, kini perseroan fokus pada pengembangan infrastruktur dan bisnis digital, penyediaan solusi yang relevan, serta simplifikasi produk guna meningkatkan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Menurutnya, hal ini menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perseroan.
“Kami optimis bahwa langkah strategis ini dapat memberikan hasil positif yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan perusahaan,” ujar Ririek. (ant)