Mataram (Suara NTB)-Kabar gembira bagi calon pekerja migran asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berminat bekerja di Jepang. Gubernur NTB, Dr. H. Muhamad Iqbal, berinisiatif untuk menyiapkan subsidi bunga biaya pengiriman pekerja ke Negeri Sakura. Langkah ini bertujuan untuk meringankan beban biaya keberangkatan dan menjadi salah satu strategi utama dalam mengentaskan kemiskinan serta mengurangi angka pengangguran di NTB.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Baiq Nelly Yuniarti, menegaskan hal tersebut.
“Tadi sudah dibisiki Pak Gubernur, daerah akan siapkan subsidi bunga untuk biaya pengiriman pekerja ke Jepang. Kami akan menindaklanjuti inisiatif Pak Gubernur ini,” ujarnya.
Baiq Nelly menjelaskan bahwa Disnakertrans NTB akan segera menghitung jumlah calon pekerja yang lolos seleksi untuk bekerja di Jepang. Skema yang direncanakan adalah, jika biaya keberangkatan difasilitasi oleh perbankan, maka Pemerintah Provinsi NTB akan menanggung beban bunga pinjaman tersebut.
“Masyarakat yang bekerja ke Jepang ini hanya akan membayar pokok pinjaman biaya berangkat ke Jepang. Nah, tentu yang disubsidi adalah mereka yang sudah dinyatakan lulus seleksi dan akan berangkat. Tidak semuanya. Kalau yang belum lulus tidak bisa disubsidi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Baiq Nelly mengungkapkan alasan di balik inisiatif berani Gubernur Iqbal.
“Kenapa Pak Gubernur mengambil inisiatif itu, karena pengiriman pekerja ke Jepang ini salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di NTB,” jelasnya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Muhamad Iqbal, secara resmi membuka rekrut/ Seleksi pemagangan ke Jepang dan pelepasan peserta magang ke Jepang tahun 2025, berlangsung di Wisma Tambora BPSDM NTB, Senin (19/5/2025).
Gubernur dalam sambutannya menegaskan bahwa isu ketenagakerjaan merupakan salah satu prioritas utama dalam kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur, Hj. Indah Dhamayanti Putri dalam lima tahun ke depan.
“Urusan naker salah satu prioritas kepemimpinan Iqbal-Dinda dalam 5 tahun ke depan,” kata Miq Iqbal dengan penuh semangat.
Program magang ke Jepang ini merupakan buah kerja sama antara Pemerintah Provinsi NTB dengan berbagai lembaga pelatihan kerja dan mitra di luar negeri. Langkah ini dipandang sebagai upaya konkret untuk memperluas akses lapangan kerja bagi generasi muda NTB di pasar kerja internasional.
Gubernur Iqbal menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memberikan pengalaman kerja, tetapi juga menjadi wadah peningkatan keterampilan, kedisiplinan, dan wawasan budaya bagi para peserta. Selain itu, diharapkan pula program magang ke Jepang dapat menjadi pendorong ekonomi keluarga dan daerah melalui remitansi (kiriman uang) dan transfer pengetahuan yang dibawa kembali oleh para peserta.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan pesan khusus kepada para calon duta bangsa tersebut.
“Jaga nama baik daerah, kalian adalah duta besar Indonesia khususnya NTB, tunjukkan semangat kerja, kedisiplinan yang tinggi dan kembali ke tanah air sebagai insan unggul yang mampu membawa perubahan,” pesannya.
Baiq Nelly dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan pengiriman tenaga kerja ke Jepang merupakan salah satu cara efektif dalam mengentaskan kemiskinan di NTB.
Baiq Nelly memaparkan hasil seleksi rekrutmen tahun 2024. Sebanyak 62 orang dari 192 orang (32,3%) yang mengikuti seleksi telah lulus Menyelesaikan Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I di UPTD BLKDLN Provinsi NTB selama 72 hari.
Peserta yang lulus seleksi berasal dari berbagai wilayah di NTB, meliputi Kota Mataram (8 orang), Lombok Barat (4 orang), Lombok Tengah (15 orang), Lombok Timur (25 orang), Sumbawa Barat (1 orang), Sumbawa (8 orang), dan Dompu (1 orang).
“Peserta yang dilepas kali ini telah melalui seleksi ketat dan pelatihan intensif. Ke depan, program serupa akan terus ditingkatkan sejalan dengan visi NTB sebagai provinsi yang Makmur Mendunia,” tutup Baiq Nelly.
Dengan inisiatif subsidi bunga biaya pengiriman pekerja ke Jepang ini, Pemerintah Provinsi NTB menunjukkan langkah strategis dan komitmen yang kuat dalam membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat NTB, sekaligus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di daerah.(bul)