spot_img
Minggu, Juni 22, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANTiga Buku Penulis NTB Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Tiga Buku Penulis NTB Masuk Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Mataram (Suara NTB) – Tiga buku penulis dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk daftar panjang atau 10 besar Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) 2025 kategori cerita pendek yang diumumkan pada Sabtu (17/5/2025). Ketiga buku tersebut yaitu Iblis Tanah Suci karya Arianto Adipurwanto, Mei Salon karya Iin Farliani, dan Musik Akhir Zaman karya Kiki Sulistyo.

Penghargaan sastra ini telah berlangsung sejak 2001, bermula dari gagasan pemilik toko buku, penulis, sekaligus sutradara film Richard Oh. Berdasarkan keterangan tertulis KSK, kehadiran KSK tak hanya merayakan pencapaian-pencapaian dalam prosa dan puisi Indonesia, tapi juga memperkaya ekosistem perbukuan dan kesusastraan.

KSK 2025 diselenggarakan oleh Yayasan Richard Oh Kusala Indonesia, didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Sementara itu, Iin Farliani penulis dari buku kumpulan cerita pendek Mei Salon merasa bahagia atas keberhasilan bukunya masuk daftar panjang KSK. Mei Salon diterbikan Mizan Pustaka, pada Juli 2024.

“Saya bahagia buku kumpulan cerpen saya Mei Salon masuk dalam Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025. Ini seperti menjadi penanda dari perjalanan sepuluh tahun saya sebagai penulis,” ujar Iin Farliani, gadis kelahiran Mataram, 4 Mei 1997 yang bergiat di Komunitas Akarpohon.

Mei Salon merupakan buku tunggal ketiga Iin Farliani setelah kumcer Taman Itu Menghadap ke Laut (diterbitkan tahun 2019) dan kumpulan puisi Usap Matamu dan Ciumlah Dingin Pagi (2022). Iin Farliani juga meraih Juara III Sayembara Kritik Sastra: Satirisme A.A. Navis yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta 2024.

Dalam kesempatan sebelumnya, Iin Farliani menceritakan, 16 cerpen dalam buku Mei Salon ditulis pada periode waktu yang berbeda. Ide ceritanya berasal dari peristiwa sederhana di sekitar dirinya. Iin juga mengungkapkan, cerita-cerita dalam buku pertamanya bertumpu pada imajinasi. Peristiwa empiris hanya pemantik. Sedangkan di buku Mei Salon, peristiwa empiris sebagai penopang cerita.

“Buku sebelumnya, lebih bebas rasanya, aku anggap tidak ada beban. Di buku Mei Salon ini, cerita terhubung, aku cari dulu validasi yang ilmiah,” ungkap Iin Farliani, emerging writer Makassar International Writers Festival (MIWF) dan Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) tahun 2022.

Arianto Adipurwanto, menyampaikan kabar buku Iblis Tanah Suci yang diterbitkan Diva Press, pada Januari 2024 masuk daftar panjang penghargaan KSK tahun ini sangat mengejutkannya sekaligus menggembirakan. “Apalagi para penulis yang lain adalah guru dan rekan satu komunitas, Kiki dan Iin Farliani. Kabar baik ini telah menjadi motivasi untuk saya lebih giat lagi memproduksi tulisan-tulisan yang lain,” ujar Arianto yang juga bergiat di Komunitas Akarpohon Mataram.

Arianto mengaku, sebelum menerbitkan buku kedua, ia diliputi keraguan yang sangat mengganggu. Keraguan itu terutama terkait apa kira-kira yang membedakan buku keduanya dengan buku kumpulan cerpen pertamanya berjudul Bugiali (diterbitkan Pustaka Jaya, tahun 2018). Sebagai informasi, Bugiali masuk lima besar KSK 2019.

Cerpen-cerpen di buku Iblis Tanah Suci ditulis Arianto dari rentang tahun 2016 sampai dengan 2022. Ia mengaku, dalam proses menulis, ia tak melakukan perencanaan tentang tema, unsur-unsur cerita seperti plot, karakter, dan lain-lainnya. Ia seringkali hanya terpantik oleh sebuah peristiwa-peristiwa yang kecil-kecil.

“Kemudian itulah yang saya kembangkan sedemikian rupa—meramu antara pengalaman nyata (baik yang saya alami sendiri atau yang hanya saya dengar sepintas dari orang-orang sekitar), dan juga apa yang saya mampu bayangkan dalam imajinasi,” jelas cerpenis kelahiran Selebung, Lombok Utara, 31 Desember 1993 ini.

Selain itu, kumpulan cerita pendek Musik Akhir Zaman karya Kiki Sulistyo yang diterbitkan Indonesia Tera, tahun 2024 juga masuk daftar panjang KSK. Buku kumcer Musik Akhir Zaman merupakan buku kumcer keempat Kiki Sulistyo, setelah menerbitkan kumpulan cerpen Belfegor dan Para Penambang (diterbitkan Basabasi, tahun 2018), Muazin Pertama di Luar Angkasa (DIVA Press, 2021), dan Bedil Penebusan (Marjin Kiri, 2021).

Menurut Kiki dalam acara Perayaan Buku yang digelar Komunitas Akarpohon pada Sabtu, 20 April 2024 lalu, buku kumcer keempatnya ini berbeda dibandingkan tiga buku kumcer sebelumnya, terutama menyangkut proses produksinya. “Tiga buku sebelumnya saya susun sendiri, cerpen-cerpen di dalamnya saya pilih sendiri dalam suatu konsep, tapi buku Musik Akhir Zaman ini tidak seperti itu,” ujar Kiki.

Kiki menceritakan proses awal penerbitan Musik Akhir Zaman. Penerbit Indonesia Tera melalui akun media sosialnya mengumumkan penerimaan naskah cerpen dan novel sekitar bulan Mei 2021. Kemudian, Kiki mengirimkan naskah berisi 15 kumpulan cerpen dengan judul Musik Akhir Zaman.

Beberapa waktu kemudian, pihak penerbit menerima naskah itu. Editor menyusun ulang naskah buku kumcer, dari konsep awal yang ditawarkan Kiki dengan beberapa cerpen dari materi yang dikirim belakangan. Maka muncullah kumcer Musik Akhir Zaman versi yang diterbitkan tahun 2024 ini.

Proses produksi kumcer Musik Akhir Zaman juga berlangsung relatif lama. Kiki menyebutkan, perjalanan naskah Musik Akhir Zaman dimulai dari Mei 2021 sampai Februari 2024. “Sangat berbeda dengan buku kumcer lainnya (yang proses produksinya relatif lebih cepat),” ujar pendiri Komunitas Akarpohon ini.

Sebagai informasi, sudah ada tiga penulis NTB yang pernah meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa, yang sebelum tahun 2014 bernama Khatulistiwa Literary Award. Sindu Putra dengan buku puisinya berjudul Dongeng Anjing Api meraih KSK tahun 2009. Kiki Sulistyo dengan buku puisi “Di Ampenan, Apalagi yang Kau Cari?” meraih KSK tahun 2017. Dan, Irma Agryanti dengan buku puisi “Anjing Gunung” meraih penghargaan KSK tahun 2019.

Daftar Panjang KSK 2025 berisi sepuluh judul buku untuk kategori Cerita Pendek, Puisi, dan Novel. Daftar Panjang tersebut adalah karya sastra terbaik untuk tahun ini, terpilih dari buku yang terbit sepanjang tahun lalu yang dinilai juri. Pengumuman pemenang akan diselenggarakan dalam tiga tahap, dimulai dari Daftar Panjang, kemudian Daftar Pendek, hingga terpilih satu pemenang di masing-masing kategori. Ada jarak satu bulan dari pengumuman Daftar Panjang ke Daftar Pendek. (ron)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO