Pabrik porang yang ada di Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur (Lotim) bulan Mei 2025 ini ditarget sudah bisa beroperasi. Pemkab Lotim sudah mempercayakan pengoperasiannya kepada pihak ketiga, yakni PT Sanindo Pangan Rinjani (SPR). Pabrik ini diyakinkan bisa membeli bahan baku dari seluruh NTB.
Demikian dikemukakan Sekretaris Dinas Perindustrian Kabupaten Lotim, Lalu Alwan Wijaya menjawab Ekbis NTB beberapa waktu lalu. Disampaikan, produk di daerah Lotim sendiri katanya tidak mampu memenuhi kebutuhan beroperasi setiap hari. Di mana, kemampuan beroperasi bisa menembus 50-80 ton perhari.
Kapasitas pertanian porang di Lotim hanya mampu beberapa ton saja per hari. Yakni ditanam di atas areal seluas 281 hektare. Hasil produksi porang Lotim ini pun diketahui sudah banyak dibawa keluar daerah.
Guna menutupi kekurangan, sudah siap dibeli produksi petani dari Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lombok Tengah (Loteng) dan bahkan sudah ada yang siap dari Pulau Sumbawa. “Intinya siap memenuhi kebutuhan NTB,” terang Mamiq Alwan.
Melihat kapasitas pabrik yang cuukup besar, maka kebutuhan bahan baku diprediksi akan terus meningkat seiring dengan peningkatan permintaan pasar nantinya. Diketahui, selain di Lotim ada juga pabrik porang yang ada di Lombok Barat. “Kita belum tahui bagaimana dengan pabrik yang ada di Lobar itu apakah masih beroperasi atau tidak,” ucapnya.
Setelah nantinya beroperasi, pabrik porang di Lotim ini akan menandai hilirisasi produk porang. Sesuai rencananya, hasil olahan porang di pabrik yang berada di Pringgabaya Utara ini akan menjadi bahan setengah jadi, yakni menjadi tepung. Hasil olahan pabrik porang di Pringgabaya ini katanya sudah jelas pangsa pasarnya. “Pembelinya sudah jelas dari China,” sebutnya.
Informasinya, selain jadi bahan pangan, hasil olahan porang ini juga bisa menjadi bahan pembuatan kosmetik dan obat-obatan. Pangsa pasar siap menerima dalam kapasitas produksi berapapun jumlahnya. Ditambahkan, produk olahan porang dari Pabrik ini merupakan komoditi ekspor. Ekspornya rencana tiga kali dalam sebulan.
Sementara itu, harga porang hasil panen petani dibeli seharga Rp 8 ribu per kilogram. Harga ini sudah luar biasa.Sebelumnya jauh lebih rendah dari harga tersebut. Harapannya, semakin banyak petani yang bisa menikmati harga yang baik ini, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani , khususnya petani di Kabupaten Lotim. (rus)