Mataram (Suara NTB) – Tim dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Administrasi Publik Fisipol Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan di Desa Menggala, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu (17/5/2025). Pengabdian masyarakat itu mengusung tema Optimalisasi Partisipasi Perempuan dalam Pelaksanaan Musrenbangdes.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan peserta perempuan yang berasal dari kelompok Remaja Sambi Utara dan perwakilan sekolah perempuan Desa Menggala. Ketua tim pengabdian masyarakat Prodi S1 Administrasi Publik Fisipol Ummat, Dr. Siti Atika Rahmi, M.Si., menyampaikan, partisipasi perempuan dalam pembangunan desa merupakan aspek penting dalam menciptakan pembangunan yang adil, inklusif. dan berkelanjutan.
“Musrenbangdes sebagai forum perencanaan pembangunan desa sering kali belum mengakomodasi secara optimal suara perempuan. Masih terdapat ketimpangan akses dan keterlibatan perempuan akibat faktor sosial, budaya, dan minimnya pemahaman tentang hak partisipatif,” jelas Siti Atika Rahmi.
Pembangunan desa harus mengakomodasi semua kepentingan masyarakat tak terkecuali perwakilan perempuan. Peran perempuan tidak hanya sebagai pelengkap saja dalam proses pembangunan. Partisipasi perempuan bisa dilihat dari tingkat keterlibatannya dalam pelaksanaan Musrenbangdes. Karena pentingnya peran perempuan dalam pembangunan desa maka diadakanlah sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada perempuan tentang pentingnya berpartisipasi dalam musrenbangdes.
Kegiatan dilaksanakan dengan pemaparan materi kemudian diskusi dan dilanjutkan dengan mengadakan simulasi Musrenbangdes yang membahas tentang kesehatan ibu dan anak, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Melalui simulasi peserta diharapkan dapat memberikan usulan program prioritas pembangunan desa terutama yang berkaitan dengan kebutuhan perempuan di desa.
Novi sebagai Sekretaris Kelompok Remaja Sambi Utara menyatakan, ia sangat mengapresiasi adanya sosialisasi tentang pentingnya peranan perempuan dalam Musrenbangdes. Kegiatan ini membuka wawasan bahwa perempuan memiliki hak dan kapasitas yang sama untuk terlibat aktif dalam proses perencanaan pembangunan desa.
“Dengan adanya partisipasi perempuan, keputusan yang diambil akan lebih inklusif, mencerminkan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, dan mendorong pembangunan yang lebih berkeadilan,” ujar Novi.
Sedangkan Hartika yang merupakan perwakilan sekolah perempuan desa Menggala berharap sosialisasi seperti itu sering-sering dilakukan untuk memberikan informasi kepada Perempuan. “Khususnya bahwa kita memiliki hak yang sama dengan pria di dalam pembangunan berkelanjutan. Selain itu juga menurut saya penting untuk membina para peserta agar ketika menghadiri Musrembangdes atau forum-forum yang lain peserta tampil berani untuk menyampaikan pendapat mereka di hadapan orang banyak,” ujarnya. (ron)