Mataram (Suara NTB) – Ribuan massa dari Solidaritas Jamaah dan Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Manba’ul Ulum Gerung, Lombok Barat, menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Polda NTB, Jalan Langko, Kota Mataram, Senin, 19 Mei 2025. Aksi tersebut merupakan buntut dari kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap pondok pesantren tersebut di media sosial.
Koordinator aksi, Rahman Jayadi, yang juga merupakan alumni Ponpes Manba’ul Ulum, menyatakan bahwa massa menuntut Kapolda NTB segera menangkap dan menindaklanjuti proses hukum terhadap pelaku pencemaran nama baik.
“Ada unggahan di Facebook yang menyebut lulusan ponpes kami sebagai perempuan murahan dan penjaja diri. Ini sangat melukai kami,” ujarnya.
Jayadi mengungkapkan, alumni dan jamaah tidak terima dengan pernyataan yang ditulis oleh oknum berinisial H. Mereka menuntut agar proses hukum ditegakkan dan pelaku segera ditetapkan sebagai tersangka.
“Kalau tidak segera ditindaklanjuti, kami akan kembali dengan massa lebih besar,” tegasnya.
Kasus ini, menurut Jayadi, telah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB sejak 28 April 2025. Namun, hingga kini mereka menilai belum ada perkembangan berarti dalam penanganannya.
“Kami membela nama baik Ponpes kami dan ingin ini jadi pembelajaran agar tidak terjadi pada ponpes lain di Indonesia,” tambahnya.
Jayadi menyebut, pihak kepolisian telah mengamankan terduga pelaku. Namun, alumni tidak percaya jika proses hukum benar-benar sedang berjalan. Mereka mendesak agar kasus ini segera diproses secara transparan dan pelaku dijerat hukum yang berlaku.
Pantauan Suara NTB di lapangan menunjukkan, aksi dimulai sekitar pukul 11.00 hingga 12.15 Wita. Massa, yang seluruhnya berpakaian serba putih, memenuhi ruas Jalan Langko dari kawasan Taman Malomba hingga depan Mapolda NTB. Aksi sempat menyebabkan kemacetan, namun situasi tetap terkendali.
Sejumlah perwakilan menyampaikan orasi di hadapan aparat kepolisian, sementara lainnya membentangkan spanduk berisi tuntutan. Sekitar pukul 12.30 Wita, massa membubarkan diri secara tertib dan arus lalu lintas kembali normal. (mit)