spot_img
Rabu, Juni 18, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANBASAntb Gelar Dialog, Bahas Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di NTB

BASAntb Gelar Dialog, Bahas Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual di NTB

Mataram (Suara NTB) – BASAntb menggelar dialog kebijakan publik II di Ruang Rapat Lakey, Bappeda NTB, pada Kamis, 22 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Wikithon Partisipasi Publik, yang merangkum beragam opini dan gagasan dari para pemuda NTB terkait upaya pencegahan kekerasan seksual yang telah berlangsung pada Februari hingga Maret 2025, dan berhasil menjaring ratusan suara anak muda.

Suasana dialog kebijakan publik II yang digelar BASAntb di Ruang Rapat Lakey, Bappeda NTB, pada Kamis, 22 Mei 2025.

Dalam dialog kedua kali ini, peserta membahas rancangan aksi yang lebih konkret dan aplikatif terkait peran pemuda dalam mencegah kekerasan seksual di NTB.

Koordinator BASAntb, Walissa Tanaya Pramanansari akrab dipangggil Naya, ditemui di Mataram mengatakan, dialog kali ini merupakan dialog kedua dari rangkaian dialog untuk partisipasi publik pemuda, komunitas, dan juga pemerintah.

“Tujuannya adalah sebagai platform untuk berdialog bersama dan juga untuk membahas isu publik yang sedang marak terjadi. Kebetulan isu publik yang dipilih oleh pemuda adalah mengenai kekerasan seksual,” katanya, Kamis, 22 Mei 2025.

Ia menyampaikan, pada dialog pertama telah dikerucutkan beberapa program pilihan dari ide pemuda yang dapat disinergikan dan dikolaborasikan bersama. “Namun, di dialog dua ini memang khsususnya bertujuan untuk mengkonretkan implementasi,” ujarnya.

Tak hanya dialog kebijakan, upaya dan langkah lain terkait pencegahan kekerasan seksual terus dilakukan BASAntb. Yakni dengan mendorong pemuda terus bersuara dan memberikan ide serta gagasannya terkait langkah kongkret untuk menekan angka kasus.

“Namun, sebelumnya juga telah kami adakan workshop substantif. Loka karya yang berisi materi oleh para ahli dari komunitas, dari pemerintah, untuk penyampaian tentang apa itu kekerasan seksual dan sebagainya. Jadi peserta sebelumnya sudah mendapatkan pemaparan dan pengetahuan tentang isu itu sendiri,” tutur Naya.

Naya mengaku, apa yang dilakukan BASAntb saat ini masih tergolong tahapan awal. “Memang kami masih pada tahapan awarness raising (peningkatan pemahaman), juga menyediakan ruang untuk kita menggali pengetahuan tentang isu sendiri dan juga memfasilitasi dialog,” terangnya.

Meski demikian, BASAntb juga tak luputt dari tantangan yang dihadapi seperti kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang ikut berpartisipasi dalam program-program yang dicanangkan BASAntb.

Naya mengapresiasi sambutan pemerintah terhadap program-program BASAntb yang menurutnya sangat baik. Kendati demikian, adanya kebijakan pemerintah beberapa waktu lalu turut menambah tantangan baru bagi BASAntb.

“Namun tentunya, sejak periode-periode awal sejak kami dilaunching di bulan Februari ya tentunya sedang terjadi restrukturisasi dan juga adanya efisiensi itu lumayan menjadi tantangan buat BASAntb untuk mewujudkan program-programnya dan juga untuk semakin memaksimalkan program-program ini untuk pemuda,” ungkapnya.

Ia berharap, antara pemuda dan pemerintah dapat bersinergi kedepannya. “Komunitas juga dapat seperti itu. Jadi pastinya ada beberapa pendapat ahli dari pemerintah akademisi dan komunitas, sehingga adik-adik dapat belajar dan makin menyempurnakan idenya,” pungkasnya. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO