Mataram (Suara NTB) – Tim Panitia Seleksi (Pansel) Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah telah menyerahkan 10 nama calon Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah kepada Gubernur NTB, dr.H.Lalu Muhamd Iqbal. Dari 10 nama itu, salah satu di antaranya adalah Lalu Anis Mudjahid Akbar yang merupakan Tim Sukses pasangan Gubernur NTB, Dr.H.Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur, Hj.Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda).
Menanggapi adanya Timses yang masuk nominasi sebagai jajaran direksi dan komisaris, Ketua Pansel Direksi dan Komisaris Bank NTB Syariah, Wirajaya Kusuma, menyampaikan bahwa enam tim Pansel Direksi Bank NTB Syariah masing-masing memiliki hak untuk menilai setiap kandidat. Menurutnya, Anis Mudjahid Akbar memiliki kemampuan yang mumpuni sehingga ia lolos berpeluang menjadi komisaris di bank daerah ini.
Beliau punya nilai tinggi, jadi bukan semata-mata ini. Jadi beliau disuruh tes, kalau beliau mau jadi non independen kan selesai, hak prerogatif. Tapi kan beliau disuruh tes, katanya.
ditambahkan Sekretaris Pansel, Prof. Riduan Masud bahwa latar belakang Anis cukup mumpuni untuk menjadi komisaris di BUMD NTB ini. Ini penilaian objektif melalui seleksi terbuka.
Bisa saja beliau ditawarkan menjadi komisaris non independen, tanpa harus seleksi. Tapi seseorang itu kepingin lebih objektif, sehingga beliau melengkapi syarat-syarat, ujarnya, Kamis, 22 Mei 2025.
Terdapat tiga variabel yang dinilai olehTtim Pansel Direksi Bank NTB Syariah, yaitu keahlian kepemilikan sertifikat manajemen risiko, pengalaman di perbankan, dan memiliki kemampuan sebagai pemimpin.
Beliau jadi komisaris di dua tempat, pertama Komisaris BPR Patuh Beramal dan BPR Tulen Amanah. Itu BPR syariah juga. Sehingga dia punya kemampuan leadership. Dia juga pernah menjadi Manajer di PT Newmont Nusa Tenggara, jelasnya.
Kendati Anis menjadi Timses Iqbal-Dinda, Gubernur NTB, kata Wirajaya tetap mengedepankan objektivitas. Pak Gubernur selalu sampaikan, kasih penilaian secara objektif, jangan lihat siapapun, katanya.
Diketahui, Pansel telah menyerahkan 10 nama calon Direksi dan Komisaris Independen Bank NTB Syariah. Selanjutnya, Gubernur akan memilih 6 nama dari 10 kandidat tersebut untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari hasil uji tersebut, akan dipilih tiga calon untuk menduduki posisi komisaris independen Bank NTB Syariah.
Dari 10 nama yang diserahkan kepada Gubernur, sekitar 60 persen berasal dari luar NTB, sementara 40 persen merupakan putra daerah. “Proses seleksi ini dibuka secara nasional dan dilakukan secara terbuka, sehingga persaingannya sangat ketat,” jelasnya. (era)
