Dompu (Suara NTB) – Serapan jagung petani di Kabupaten Dompu oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bima baru 3.600 ton. Sementara untuk keseluruhan dengan Kabupaten/Kota Bima sebanyak 4.107 ton hingga, Sabtu, 24 Mei 2025.
Hal itu disampaikan Pimpinan Cabang Perum Buloga Bima, Heri Sulistiyo saat dikonfirmasi, Minggu, 24 Mei 2025. “Sampai (Sabtu) kemarin, serapan jagung untuk wilayah Bima/Dompu sebanyak 4.107 ton. Dompu sendiri sekitar 3.600 ton,” kata Heri.
Dari 3 gudang yang digunakan untuk menyimpan jagung, Gudang sewa di Desa Kareke Kecamatan Dompu dan saat ini Bulog masih menyerap untuk ditampung di Gudang CDC Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa. Sementara untuk Gudang sewa di Kecamatan Woja hingga saat ini belum digunakan untuk menyimpan jagung. “Kita masih menggunakan gudang di CDC untuk menampung jagung petani,” katanya.
Bulog Cabang Bima menargetkan serapan jagung petani di Kabupaten Dompu sebanyak 10 ribu ton selama 2025. Jagung yang diserap Bulog merupakan jagung kering dengan kadar air maksimal 14 persen dan dikemas dengan kemasan karung 70 kg serta dijahit menggunakan mesin. Jagung ini dibeli dengan harga Rp.5.500 per kg.
Sebelum dibayar Bulog, petani harus mendapatkan rekomendasi dari Kepolisian dan Penyuluh pertanian untuk membawa sample jagung ke Gudang Bulog. Sample jagung ini dites kadar airnya. Jagung yang sudah dinyatakan memenuhi syarat baru bisa diantar ke Gudang penampungan dengan biaya angkut ditanggung Bulog.
Namun banyak petani tidak mau repot dengan pola pembelian oleh Bulog. Sehingga tetap menjual pengepul jagung dengan Rp.4.400 hingga Rp.4.800 per kg. Namun kualitas jagungnya dengan kadar air maksimal 17 persen.
Sementara sisa jagung yang belum dipanen petani untuk masa panen musim hujan lalu tinggal 20 persen. Namun para petani banyak yang Kembali menanam jagung di musim tanam kedua, khususnya pada daerah yang masih ada harapan air dari intensitas hujan dan daerah sawah. (ula)
