spot_img
Selasa, Juni 24, 2025
spot_img
BerandaHEADLINE400 SPPG MBG di NTB Ditargetkan Dibangun Tahun Ini

400 SPPG MBG di NTB Ditargetkan Dibangun Tahun Ini

Mataram (Suara NTB) – Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI berupaya terus mendukung program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai bentuk dukungan, Komisi IX DPR RI menargetkan pembangunan 400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur di NTB dapat terealisasi pada 2025.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. M. Muazzim Akbar, S.IP., usai kunjungan kerja Komisi IX DPR RI dengan Pemerintah Provinsi NTB, Rabu, 28 Mei 2025.

Ia menyebutkan, jumlah SPPG atau Dapur MBG di NTB saat ini berjumlah 54 dapur. “Nah, berarti sudah hampir 20 persen lebih lah yang sudah,” ujarnya.

Untuk mendukung percepatan pembangunan 400 SPPG MBG di NTB, pihaknya menekankan perlu adanya sinergi dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait. “Salah satu contohnya BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” sebutnya.

Ia berharap BPOM sebagai badan pengawas obat dan makanan dapat membantu pemerintah untuk mengawasi paket MBG yang dibagikan kepada penerima manfaat.

“Kita harapkan BPOM jangan menunggu. Harus juga ikut serta membantu program pemerintah ini, misalnya untuk datang ke masing-masing SPPG untuk secara langsung bisa melihat makanan yang memang akan disajikan kepada siswa-siswi kita yang ada di SD, SMP,” jelasnya.

Hal itu diharapkan, agar paket MBG yang didistribusikan kepada para penerima manfaat terjamin bersih dan layak dikonsumsi.

“Nah hal-hal yang kita tentu dengar sekarang itu supaya kita harapkan sinergisitas dari pemerintah daerah, dari BPOM untuk bersinergi dengan BGN supaya hal-hal yang tidak kita inginkan itu bisa tidak terjadi,” harapnya.

Paket MBG juga direncanakan akan dibagikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Muazzim menjelaskan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dinas Kesehatan untuk merealisasikan hal tersebut.

“Karena mereka yang pegang posyandunya. Nanti MBG itu kita akan serahkan ke posyandu. Posyandu lah yang akan menyebarkan MBG itu kepada ibu-ibu hamil, ibu-ibu menyusui,” pungkasnya. (sib)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO