spot_img
Selasa, Juni 24, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATDispar Dampingi Desa, GarapPotensi Wisata Bukit Tinggi yang Masih Tersembunyi

Dispar Dampingi Desa, GarapPotensi Wisata Bukit Tinggi yang Masih Tersembunyi

Giri Menang (Suara NTB) – Dinas Pariwisata Lombok Barat (Dispar Lobar) melalui Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan Pendampingan Desa Wisata Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 19 Mei hingga 23 Mei 2025 di Desa setempat. Pendampingan ini untuk memaksimalkan potensi wisata yang masih tersembunyi di desa itu.

Dalam kegiatan ini, beberapa pemateri yang kompeten dari unsur praktisi pariwisata dan akademisi pariwisata (PNB PSDKU Lombok Barat) ikut terlibat membantu mendampingi dalam kegiatan tersebut. Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Agus Gunawan, dan disambut langsung oleh Kepala Desa Bukit Tinggi, Ahmad Muttakin, dalam sebuah seremoni sederhana namun penuh semangat kolaborasi.

Dalam rangkaian pendampingan, peserta mendapatkan materi pengembangan desa wisata dari para narasumber yang berkompeten, serta melakukan praktik lapangan dengan menyusuri potensi alam yang dimiliki Desa Bukit Tinggi, termasuk alur sungai dan sejumlah air terjun yang tersembunyi di kawasan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam mengelola potensi wisata alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Desa Bukit Tinggi memiliki kekayaan alam luar biasa. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong masyarakat lokal untuk menjadi pelaku utama dalam pengembangan wisata yang berbasis potensi lokal dan pelestarian lingkungan,” ujar Agus Gunawan dalam sambutannya. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya strategis Dispar Lobar dalam memperluas jaringan desa wisata di Lombok Barat, dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga teknis terkait.

Senada dengan apa yang disampaikan Kadispar Lobar, Erwin Rachman, selaku Kepala Bidang Pengembangan SDM Dispar Lobar, mengatakan bahwa potensi khususnya dalam sektor pariwisata yang ada di Bukit Tinggi ini begitu besar untuk dikembangkan dan dikelola.”Jadi selama lima hari di Bukit Tinggi ini dari awal kita sudah memberikan materi dasar terkait guiding bagi pokdarwis, kemudian kita juga melakukan pemataan potensi di beberapa dusun yang memang jadi potensi wisata,” katanya.

Di antaranya, lanjut Erwin, di Bukit Tinggi sudah ada ikon baru juga yaitu bendungan Meninting yang menjadi tempat yang luar biasa untuk dijual. Ada juga potensi 7 air terjun yang dari hasil pendampingan ini kita branding dengan nama “the seven secret Waterfalls” atau 7 titik air terjun tersembunyi yang ada di desa ini yang kita juga sudah coba buatkan paket wisatanya.

Selain itu dalam pendampingan ini, kata Erwin, pihaknya membantu dan mendampingi desa menyusun Perdes tentang pengelolaan desa wisata sebagai regulasi dalam pengelolaan wisata dan menyusun perjanjian kerja sama (PKS) pengelolaan kawasan wisata bekerja sama dengan Gapoktan di 2 dusun yaitu Murpadang dan Bukit Tinggi.

“Harapannya regulasi dan perjanjian kerja sama tersebut bisa segera terealisasi dan di sahkan sehingga ada regulasi sebagai payung hukum untuk Pokdarwis dan pengelola bisa bergerak dan menjual paket wisata yang sudah dihasilkan pada saat pendampingan selama 5 hari di desa bukit tinggi,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Bukit Tinggi Ahmad Muttakin mengatakan bahwa kolaborasi antara pihak pemerintah daerah dengan desa inilah yang diharapkan oleh pihak desa guna menunjang potensi yang sudah ada di Bukit Tinggi ini. “Kami dari pihak desa sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Lombok Barat dalam hal pendampingan desa wisata selama lima hari ini. Mudah-mudahan dengan adanya kolaborasi ini, pihak desa terutama Pokdarwis selaku pemegang atau pengelola wisata di desa Bukit Tinggi ini dapat mengangkat dan mendatangkan wisatawan ke desa kami,” ucapnya.

Dengan pendampingan yang berakhir pada tanggal 23 Mei lalu tersebut, diharapkan Desa Bukit Tinggi sebagai desa wisata akan dapat melangkah lebih maju dan bisa mendatangkan wisatawan sebagai desa wisata yang memiliki daya tarik alam dan buatan serta bisa menjadi contoh pengelolaan desa wisata yang berkualitas, hijau dan berkelanjutan untuk mewujudkan “sejahtera dari desa”. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO