spot_img
Rabu, Juni 18, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTumpukan Sampah di Pasar Kebon Roek Ganggu Aktivitas Pedagang

Tumpukan Sampah di Pasar Kebon Roek Ganggu Aktivitas Pedagang

Mataram (Suara NTB) – Kondisi tumpukan sampah di Pasar Kebon Roek, Kota Mataram, sudah lebih dari sepekan dikeluhkan para pedagang. Sampah yang menggunung hingga menutupi setengah badan jalan itu menimbulkan bau menyengat.

Salah seorang pedagang kepala parut yang berjualan tak jauh dari lokasi tumpukan, Saleh, menyebutkan bahwa situasi ini sudah berlangsung cukup lama. Meski setiap hari ada pengangkutan sampah oleh petugas, menurutnya hanya sampah yang berada di dalam kontainer yang diangkut. Sementara tumpukan yang meluber ke jalan dibiarkan begitu saja.

“Sudah lebih dari seminggu ini, yang di luar itu tidak diangkut. Sampe belatung berceceran yang tumpukan kemarin, tapi sudah dibersihkan. Ini tumpukan baru lagi, udah lebih satu mingguan,” kata Saleh saat ditemui, Selasa, 27 Mei 2025.

Ia juga menambahkan bahwa selain dari para pedagang, ada juga oknum warga yang membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut, biasanya pada waktu subuh. “Kadang kami liat juga ada yang buang subuh-subuh, mungkin warga sekitar juga,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, mengakui adanya kendala dalam pengangkutan sampah dari pasar. Ia menyebutkan bahwa keterbatasan tersebut disebabkan oleh pembatasan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, yang saat ini hanya diperbolehkan satu ritase per hari.

“Kendala utamanya memang di TPA. Saat ini baru bisa 1 ritase per hari karena kapasitasnya masih dibatasi. Tapi insyaallah besok kami usahakan sudah bisa diangkut semua, kami upayakan clear,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa, 27 Mei 2025.

Selama delapan hari terakhir, DLH Kota Mataram melakukan pembuangan sampah sementara ke lahan rencana pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) di Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kecamatan Sekarbela. Lahan tersebut memiliki luas sekitar tiga hektare dan digunakan untuk menampung volume sampah harian Kota Mataram yang mencapai sekitar 200 ton per hari.

Lebih lanjut, berdasarkan koordinasi dengan Asisten II Provinsi NTB, Denny menyebut bahwa pada Sabtu, 30 Mei 2025, TPA Kebon Kongok akan mulai bisa digunakan kembali secara normal di lahan sementara seluas 2.500 meter persegi. “Insyaallah bisa sampai 3 ritase kalau tidak ada gangguan teknis,” lanjutnya.

Para pedagang berharap agar masalah ini bisa segera ditangani secara menyeluruh. Mereka ingin aktivitas di pasar bisa kembali berjalan dengan normal tanpa gangguan bau menyengat maupun tumpukan sampah yang mengganggu. “Kami cuma mau bisa jualan dengan nyaman, tidak terganggu bau atau belatung,” pungkasnya. (hir)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -









VIDEO