spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaNTBTak Mengenal Istilah 100 Hari Kerja, Iqbal-Dinda Tancap Gas Sejak Hari Pertama

Tak Mengenal Istilah 100 Hari Kerja, Iqbal-Dinda Tancap Gas Sejak Hari Pertama

Mataram (Suara NTB)  – Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri tidak mengenal istilah target 100 hari kerja sebagai pimpinan NTB. Mereka, langsung bekerja sejak hari pertama hingga lima tahun ke depan demi mewujudkan NTB Makmur Mendunia.

Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj.Indah Dhamayanti Putri atau yang akrab disapa Umi Dinda, menegaskan bahwa pemerintahan saat ini tidak mengenal istilah masa kerja 100 hari. Menurutnya, sejak awal menjabat, jajaran pemerintah langsung bekerja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Masa jabatan 100 hari? Kalau Pak Gubernur, sesuai yang beliau sampaikan, tidak ada istilah satu hari, tapi tetap bekerja memberikan pelayanan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini eksekusi program agak lamban, sebab hampir seluruh daerah termasuk Pemprov NTB tengah melakukan tahapan pemangkasan dan efisiensi anggaran. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari penyesuaian kebijakan fiskal daerah. Namun, ia memastikan bahwa setelah proses tersebut rampung, seluruh program yang telah direncanakan dalam APBD akan segera dijalankan.

“Teman-teman tahu, hampir semua kabupaten/kota sekarang sedang melakukan tahapan pemangkasan dan efisiensi,” jelasnya.

Saat ditegaskan kembali tentang capaian 100 hari kerja, Umi Dinda menegaskan bahwa hasilnya sudah disampaikan dan pemerintah tetap fokus menjalankan visi-misi yang telah dicanangkan.

Realisasi Belanja Proyek Perlu Dipercepat

Kepemimpinan Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) sudah mencapai 100 hari sejak dilantik. Dalam rentang waktu tersebut, sejumlah catatan perlu dicermati oleh Iqbal-Dinda.

Catatan itu di antaranya, visi kepempimpinan Iqbal-Dinda harus dijelaskan ke publik agar publik dapat memberikan dukungan. Di samping itu, tantangan dalam bidang ekonomi perlu diperhatikan, salah satunya mempercepat realisasi belanja proyek-proyek pemerintah.

Hal itu disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, M.Si., pada Selasa, 3 Juni 2025. Menurutnya, dalam 100 hari pertama kepemimpinan Iqbal-Dinda terdapat beberapa catatan yang perlu dicermati.

Firmansyah memandang, peta jalan program mercusuar atau spektakuler dari Iqbal-Dinda belum muncul di 100 hari awal pemerintahan mereka. “Saya kira perlu segera disiapkan untuk dijelaskan ke publik, sehingga publik juga ikut terlibat menyukseskannya. Misalnya visi spektakuler bidang pariwisata apa. Sehingga pelaku-pelaku pariwisata juga ikut menyiapkan dan mendukung,” saran Firmansyah.

Masa awal kepemimpinan Iqbal-Dinda juga diwarnai dengan pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I minus 1,47 persen. Namun, fundamental ekonomi NTB masih baik. “Pertumbuhan nilai tambah sektor ekonomi lain cukup bagus. kecuali konstruksi yang agak tertekan. Perlu dipercepat realisasi belanja proyek-proyek pemerintah supaya belanja konstruksi meningkat,” saran Firmansyah yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unram ini.

Secara kelembagaan, Iqbal-Dinda telah meletakan dasar birokrasi untuk arah kerja-kerja pembangunan ke depan. Sebagian kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah ditentukan.

‘’Tinggal, menyiapkan aturan main yang jelas untuk menjawab visi, khususnya NTB Mendunia. Harusnya Gubernur cukup menjelaskan arah, masing-masing OPD harusnya sudah bisa menerjemahkan, jalan mana untuk mencapai visi itu,’’ saran Firmansyah.

Ia juga menyoroti, Iqbal-Dinda juga telah meletakkan visi internasionalisasi salah satunya dengan adanya kedatangan para duta besar ke Lombok. Berikutnya, Iqbal-Dinda perlu menyiapkan apa saja Langkah ke depan terkait visi internasionalisasi tersebut. (ron/era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO