spot_img
Jumat, Juni 20, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURWamenkop: Tegakkan Kembali Koperasi sebagai Pilar Ekonomi

Wamenkop: Tegakkan Kembali Koperasi sebagai Pilar Ekonomi

Selong (Suara NTB) – Presiden Prabowo Subianto memiliki gagasan besar untuk membentuk 80 ribu koperasi desa/kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia. Pembentukan koperasi Desa/kelurahan merah putih ini bertujuan mempercepat pembangunan desa melalui penguatan peran koperasi sebagai pilar ekonomi nasional.

“Kita tegakkan kembali tiang perekonomian nasional lewat koperasi,” terang Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono saat berkunjung ke Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur, Selasa, 3 Juni 2025.

Ia menegaskan akhir Juni 2025 ini, 80 ribu koperasi desa merah putih diharapkan sudah terbentuk. Disampaikan sebelum tanggal 12 Juli, semua sudah berbadan hukum. Dimana, pada momentum peringatan hari koperasi ditarget akan dilakukan peluncuran serentak secara nasional.

Aset Kopdes Merah Putih diakui jauh ketinggalan dibandingkan dengan aset dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha milik swasta. Presiden katanya menginginkan agar koperasi memiliki aset dan volume usaha meningkatkan secara signifikan, sejajar bahkan bisa melampaui BUMN dan swasta.

Koperasi di Indonesia kebanyakan koperasi simpan pinjam. Sebagian besar dimanfaatkan sebagai tempat pinjaman dibandingkan penyimpanan. Hal ini akibat dari koperasi di Indonesia relatif mulai ditinggalkan.

Pembentukan Kopdes Merah Putih sebagai bentuk intervensi negara dalam mengatasi berbagai persoalan struktural di tingkat desa. Mulai dari tingginya angka kemiskinan, terbatasnya akses layanan publik, maraknya praktik rentenir, hingga distribusi barang yang belum efisien. Dan membuka lapangan pekerjaan.

Masyarakat desa kurang mendapatkan harga yang terjangkau karena mata rantai distribusinya terlalu panjang. Masyarakat mendapatkan bahan pokok susah, mahal dan program kurang tepat sasaran.

Presiden Prabowo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang melibatkan 18 kementerian dan lembaga, termasuk seluruh pemerintah daerah.

Telah diterbitkan juga Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025, tentang pembentukan satuan tugas percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Dasi target 80 ribu Kopdes Merah Putih se Indonesia, sampai saat ini terlapor sebanyak 78.200 desa telah melaksanakan musyawarah desa khusus (Musdesus) pembentukan Kopdes merah putih. Dari jumlah itu, sebanyak 15.000 koperasi sudah berbadan hukum.

Wamenkop menjelaskan ada tujuh kegiatan utama dari Kopdes Merah Putih. Pertama Unit simpan pinjam, apotek desa, klinik desa, gerai, gudang penyimpanan dukungan logistik seperti truk dan kendaraan distribusi. Desa dipersilakan untuk membuat bisnis diluar itu sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing desa atau kelurahan.

Selanjutnya ditegaskan, kehadiran koperasi bukan bermaksud menggantikan lembaga yang sudah ada seperti BUMDes. Kopdes dan BUMDES justru akan saling melengkapi dan memperkuat potensi lokal di desa.

Pada bulan Oktober 2025 seluruh Kopdes sudah  beroperasi. Koperasi ini juga diharapkan menjadi solusi nyata dalam membuka lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda desa.

Wakil Bupati Lombok Timur H. Edwin Hadiwijaya menyampaikan dari  239 desa dan 15 Kelurahan di Lotim, sampai saat ini 100 persen sudah melaksanakan Musdesus pembentukan Kopdes Merah Putih. Sampai saat ini, 56 desa sudah berbadan hukum, sisanya 96 desa yang baru mendaftar ke notaris.

KUD Hidup Segan Mati Tak Mau

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr.H. Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan di NTB saat ini terdapat ada 5 tibu lebih Koperasi Unit Desa (KUD). Dari jumlah itu, 54 persen yang dinyatakan masih hiduom sisanya hidup segan mati tak mau.

Gubernur mengakui, banyak koperasi kolaps karena kurangnya kemampuan manajerial.  Guna menghidupkan Koeprasi ini, katanya Provinsi NTB  akan adakan pelatihan manajer koperasi bekerja sama dengan Perguruan tinggi dan Kementerian Koperasi.

“Agar koperasi bisa hidup dan berkembang dan menjadi tonggak prekonomian di desa, kita akan kerjasama dengan perguruan tinggi dan kementerian untuk melakukan pelatihan manajerial koperasi,” demikian jelasnya. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO