Mataram (Suara NTB) – Sengketa lahan di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, berujung maut. Seorang pria tewas, sementara satu orang lainnya mengalami luka serius setelah diduga dianiaya oleh dua orang bersaudara pada Minggu (8/6/2025).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bima, AKP Abdul Malik melalui Kasi Humas Polres Bima AKP Adib Widayaka membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut kasus ini diduga kuat dipicu oleh konflik kepemilikan lahan yang sebelumnya sudah sempat dimediasi.
“Peristiwa berdarah itu terjadi sekitar pukul 10.20 Wita di area ladang milik korban. Korban diketahui merupakan ayah dan anak,” ucapnya, Senin, 9 Juni 2025.
Adib menyebutkan, korban tewas berinisial AD (29), sedangkan sang ayah berinisial S (55), mengalami luka tusuk dan kini masih dirawat di Puskesmas Sanggar, Kabupaten Bima.
Dia menjelaskan, kejadian bermula saat kedua korban tengah berada di ladang. Tiba-tiba terduga pelaku yang merupakan kakak beradik berinisial A (34) dan D (32) datang menghampiri korban. “Sempat terjadi cekcok antara korban dan terduga pelaku,” kata Adib.
Tidak lama kemudian, kedua korban berniat untuk pulang dan tidak mau melanjutkan pertikaian. Namun, tiba tiba A marah dan mengambil pisau dari adiknya (D) dan langsung menusuk Korban AD dari belakang yang mengenai dada kanan hingga korban jatuh bersimbah darah.
“Tak berhenti di situ, terduga pelaku juga disebut mengejar dan menusuk S, ayah korban, hingga mengenai bagian pinggul,” jelasnya. Seorang warga yang melihat kejadian itu langsung memberi pertolongan dan membawa kedua korban ke Puskesmas Sanggar. Namun, sesampainya di sana, nyawa AD sudah tak tertolong.
Pihak kepolisian kini masih memburu A dan D yang langsung melarikan diri usai kejadian. Mereka diketahui merupakan warga Desa Sandue, yang letaknya tak jauh dari lokasi kejadian. “Kami masih melakukan pengejaran terhadap keduanya,” tandasnya. Pihak kepolisian juga meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan kedua terduga pelaku agar segera melapor jika menemui keduanya. (mit)