Mataram (Suara NTB) – Ketua Klub Sky Lancing Lombok Tengah (Loteng), Roy Rahmanto, menegaskan atlet paralayang NTB harus memiliki keberanian untuk berkorban, termasuk dalam hal finansial, guna meningkatkan prestasi dan pengalaman bertanding. Roy menyoroti pentingnya kemandirian atlet dalam mempersiapkan diri untuk berbagai kejuaraan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Atlet harus berani menggunakan dana pribadi untuk ikut kejuaraan, baik event yang digelar di NTB atau luar NTB,” ujar Roy Rahmanto pada Suara NTB di Kantor Gubernur NTB, Selasa, 10 Juni 2025.
Selain biaya pendaftaran dan akomodasi, atlet juga diharapkan bisa menyiapkan fasilitas penting seperti parasut dan perlengkapan lainnya secara mandiri. Roy menjelaskan banyak atlet paralayang lokal mendapatkan parasut bekas dari atlet asing yang enggan membawa kembali parasut atau peralatan paralayangnya, karena biaya kargo..
“Biasanya parasut beli second dari atlet paralayang yang berasal dari luar negeri. Sebelum balik ke negara asalnya mereka terkadang menjual peralatan paralayang ke atlet paralayang lokal dengan harga lebih murah, yakni bisa saja dijual Rp20 juta hingga Rp25 juta,” jelasnya.
Menurutnya, harga satu set perlengkapan paralayang baru berkisar antara Rp50 juta hingga Rp60 juta. Penjualan alat bekas ini terjadi karena harga perlengkapan paralayang di negara asal mereka jauh lebih terjangkau.
Roy juga menyinggung tentang kesuksesan gelaran Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) 2025 di Sky Lancing yang menuai pujian. Presiden PGAWC, Ugijesa Jondziq, bahkan memuji kegiatan tersebut sebagai yang terbaik dalam 10 tahun terakhir. Namun, keikutsertaan atlet paralayang NTB pada event PGAWC ini hanya mendapatkan wild card, karena berstatus sebagai tuan rumah.
Melihat kondisi ini, Roy Rahmanto menekankan kembali pentingnya kemandirian finansial bagi atlet paralayang NTB. “Untuk itu, atlet paralayang NTB harus berani mengikuti kejuaraan dalam dan luar negeri dengan biaya sendiri, serta tidak mengandalkan dana dari pemerintah,” pungkasnya.
Dorongan ini diharapkan dapat memacu para atlet untuk lebih proaktif dalam mengembangkan kemampuan dan meraih prestasi di kancah paralayang, sehingga dalam setiap event paralayang dunia, banyak atlet asal NTB dan juga Indonesia yang ikut serta.
Sebelumnya, Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan event PGAWC beberapa waktu lalu. Menurutnya, event ini telah memberikan kepuasan pada peserta dan penyelenggara, karena pelaksanaan event tersebut diklaim yang terbaik dalam 10 tahun terakhir.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan event-event yang digelar harus dipersiapkan dengan baik, sehingga selain bisa mengikuti kegiatan olahraga, juga menikmati keindahan alam di sekitarnya. (ham)