Dompu (Suara NTB) – Kementerian Agama Kabupaten Dompu langsung menelusuri kasus dugaan pernikahan dengan mayat laki-laki dengan wanita hamil di salah satu wilayah di Kabupaten Dompu seperti video yang sempat beredar di media sosial. Hasilnya, tidak terjadi proses akad nikah, tapi pernyataan dari pihak laki-laki melalui ayahnya akan bertanggungjawab terhadap anaknya ketika lahir.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Kementerian Agama Kabupaten Dompu, H. Burhanuddin, S.Ag kepada Suara NTB, Selasa, 10 Juni 2025. “Menurut laporan kepala KUA tadi, kejadian itu bukan melakukan akad (Nikah), tapi pernyataan dari pihak laki – laki melalui ayah yang laki akan bertanggungjawab terhadap anaknya,” kata H. Burhanuddin.
Berdasarkan video yang sempat beredar di media sosial, proses pernyataan bertanggungjawab atas anak dalam kandungan wanita itu dilakukan oleh ayah kandung di samping jenazah anak laki-lakinya. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 8 Juni 2025 dan disaksikan warga sekitar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum meninggal dunia, lelaki ini sudah sepakat akan segera menggelar pernikahan dengan kekasihnya. Namun calon mempelai laki-laki mengalami kecelakaan tunggal sepeda motor pada Minggu dan meninggal dunia.
Calon mempelai wanita khawatir, karena mengandung anak dari calon mempelai pria yang telah meninggal dunia. Sehingga keluarganya diminta ikut bertanggungjawab terhadap anak yang akan dilahirkannya. Pernyataan kesiapan ini disampaikan di samping jenazah pria. Video inipun ramai beredar di media sosial.
Tindakan ini dilakukan karena kejadian serupa pernah terjadi di wilayah setempat, kendati beda kampung. Pernyataan ini untuk memperjelas status anak yang dilahirkan. Suara ini juga disuarakan ibu-ibu dalam video yang beredar. Kini video tersebut sudah dihapus dari laman media sosial setelah ramai dibicarakan karena disebut menikahkan dengan mayat laki-laki. (ula)
