spot_img
Minggu, Juni 22, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATTerjadi Penumpukan, Lobar Tetapkan Status Darurat Sampah

Terjadi Penumpukan, Lobar Tetapkan Status Darurat Sampah

Giri Menang (Suara NTB) – Lombok Barat (Lobar) menetapkan status darurat sampah, menyusul banyaknya titik penumpukan sampah akibat tak bisa diangkut ke TPA Kebon Kongok dampak dari kebijakan pembatasan pembuangan sampah ke TPA yang kondisinya overload. Jadwal pembuangan sampah ke TPA pun ditambah yang tadinya satu rit menjadi dua rit per hari untuk mengurangi penumpukan sampah di masing-masing daerah.

Plt Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Lobar H. L. Najamudin mengakui Lobar dalam kondisi darurat sampah. “Sudah ada SK Pak Gubernur tentang darurat sampah ini, kami sudah tindaklanjuti begitu keluar dari Gubernur, kita buat darurat sampah bulan Mei lalu. Memang benar tidak kita tutup-tutupi,” aku Najamudin, Selasa, 10 Juni 2025.

Diakuinya, memang terjadi penumpukan sampah di beberapa tempat yang menjadi atensinya. Seperti tumpukan sampah di pasar Gunungsari sudah diangkut selama tiga hari, mulai Sabtu, Minggu dan Senin.

Kemudian, bergeser ke Pasar Jereneng Labuapi. Selanjutnya, sampah di Pasar Keru kecamatan Narmada tim juga ada permintaan untuk penanganan. “Ini segera kita tindaklanjuti, memang beberapa hari lalu keterbatasan angkutan, hanya satu rit yang bisa masuk ke Kebon Kongok,”kata dia.

Itu kata, dia sebelum ada kegiatan hari lingkungan hidup sedunia di Kebon Kongok dihadiri Gubernur NTB. Dalam pertemuan itu, diberikan tambahan jadwal rit pengangkutan menjadi dua rit per hari.  Diharapkan dengan tambahan ini tumpukan sampah bisa terurai. “Karena penumpukan itu terjadi karena satu rit saja kita bisa masukkan ke TPA,” katanya.

Belum lagi penumpukkan di beberapa titik seperti Pasar Gerung dan TPS Kediri, yang belum tertangani. Itu dikarenakan satu rit per hari sedikit yang bisa dibuang ke TPA Kebon Kongok. Lebih lanjut untuk penampungan sampah sementara di areal 25 are yang ada di TPA kebon Kongok.

Selain itu, ada lahan seluas 1 hektar yang tengah proses persiapan dengan skema sewa lahan patungan antara Pemprov NTB, Pemkot Mataram dan Lobar. “Kita sudah siapkan anggaran Rp500 juta untuk sewa lahan. Ini sementara,”imbuhnya.(her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO