Mataram (Suara NTB) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Gusti Bagus Nauval Adifa Suharta yang dinyatakan lolos dalam program bergengsi Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) Tahun 2025.
Nauval sapaan akrabnya, menjadi satu dari 16 pemuda terpilih dari seluruh Indonesia yang berhasil menembus ketatnya seleksi nasional. Dia akan menjadi utusan NTB akan mewakili Indonesia dalam pertukaran pemuda ke Singapura pada 21 Juni 2025 mendatang.
Program SIYLEP sendiri merupakan wadah prestisius yang dirancang untuk membina dan mengembangkan jiwa kepemimpinan pemuda dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Mewakili Pemerintah Provinsi NTB, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Wirawan menyampaikan apresiasi tinggi kepada Nauval. Menurutnya, keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa harum nama NTB di kancah internasional.
“Nauval ini bukan saja menjadi kebanggaan keluarganya, tapi juga menjadi kebanggaan bagi NTB. Nauval telah membuktikan bahwa pemuda NTB memiliki daya saing yang tinggi baik di level nasional maupun internasional,” ujar Wirawan saat menerima Nauval di ruang kerjanya pada Senin, 16 Juni 2025.
“Kami berharap prestasi yang diraih Nauval ini bisa menginspirasi pemuda-pemudi lainnya di NTB untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama daerah,” sambungnya.
Program SIYLEP 2025 akan memberikan pengalaman berharga bagi para peserta, termasuk penguatan kapasitas kepemimpinan, pembangunan jejaring internasional, serta pengembangan keterampilan abad ke-21.
“Kami berharap, ilmu dan pengalaman yang didapatkan Nauval di Singapura nanti bisa diterapkan demi kemajuan NTB, khususnya dalam sektor pembangunan pemuda dan sumber daya manusia,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Daya Saing Pemuda Dispora NTB, Tarmidzi, menjelaskan bahwa untuk SIYLEP 2025, sebanyak 16 pemuda terpilih mewakili berbagai provinsi seperti Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, serta tujuh provinsi dari Papua.
Menurutnya, proses seleksi berlangsung ketat. Dimulai dari tingkat kabupaten/kota, sebanyak 50 nama diusulkan ke provinsi. Setelah melalui tahapan seleksi provinsi, hanya lima yang dikirim ke Kemenpora.
“Lima nama terakhir kita kirim ke Kemenpora. Mereka kembali diseleksi dan hasil akhirnya ditentukan oleh Kemenpora. Alhamdulillah satu dari NTB berhasil lolos,” ungkap Tarmidzi. (ndi/*).