Mataram (Suara NTB) – Anggota DPRD Provinsi NTB, Muhammad Aminurlah, mengingatkan pentingnya menjaga etika dan adab ketimuran dalam menyampaikan kritik terhadap pemimpin. Hal ini disampaikan menyusul penangkapan seorang pengguna media sosial yang diduga menghina pribadi Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal.
Aparat kepolisian sebelumnya mengamankan pemilik akun Facebook bernama Abiman Abiman, yang diketahui bernama asli Abimansyah, warga Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Ia diduga melakukan penghinaan terhadap Gubernur melalui unggahan di media sosial.
Menanggapi kasus tersebut, Muhammad Aminurlah menyayangkan tindakan penghinaan yang menyerang pribadi seseorang, terlebih kepada pejabat publik.
“Kalau selama dia melanggar Undang-Undang ITE, pasti akan dijerat hukum,” ujar politisi yang akrab disapa Maman ini kepada wartawan di Gedung DPRD NTB, Kamis, 19 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa kritik terhadap pemimpin adalah bagian dari demokrasi yang sah. Namun demikian, ia mengingatkan agar kritik disampaikan secara santun dan tidak menyerang secara pribadi.
“Etikanya harus dijaga sebagai manusia. Adab ketimuran itu penting. Silakan kritik kebijakan, tapi jangan menyerang pribadinya,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Bima ini menambahkan, sebagai wakil rakyat, dirinya pun kerap menyampaikan kritik terhadap pemimpin daerah. Namun, ia selalu berusaha menjaga etika dan menghormati posisi pemimpin sebagai simbol pemerintahan.
“Kritik dalam demokrasi itu boleh, tapi marwah pemimpin tetap harus dijaga,” tegasnya.
Terkait kemungkinan penyelesaian perkara melalui jalur restoratif justice, Maman mengatakan hal tersebut merupakan kewenangan Gubernur NTB.
“Itu tergantung Pak Gubernur. Restoratif justice memang bisa dilakukan dalam beberapa kasus, tapi harus ada komunikasi dari pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota. Namun saya belum berbicara langsung dengan Pak Gubernur soal ini,” pungkasnya. (ndi)