Mataram (Suara NTB) – Unit Penunjang Akademik Bimbingan Konseling dan Pembinaan Karir (UPA BKPK) Universitas Mataram (Unram) sukses menggelar Roadshow Kesehatan Mental 2025 bertajuk: “Ketika Dunia Baik‑Baik Saja, Tapi Aku Tidak” pada Jumat, 20 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan BEM FEB Unram dan PIK‑M Unram, sebagai bentuk kolaborasi aktif dalam memperluas edukasi mengenai kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater FEB Unram ini diikuti dengan antusias oleh para peserta dari berbagai fakultas yang peduli dan ingin memperdalam pemahaman terkait kesehatan mental, khususnya Peningkatan Kesadaran Terhadap Kesehatan Mental dan Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPA BKPK Unram, apt. Yoga Dwi Saputra, S.Farm., M.Pharm.Sci. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kesehatan mental tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara menyeluruh.
“Banyak dari kita mungkin terlihat baik‑baik saja dari luar, tetapi sedang berjuang dari dalam. Roadshow ini hadir untuk memberi ruang bagi siapa pun yang membutuhkan, agar dapat memahami dan memberikan pertolongan pertama bagi luka psikologis,” ujar Yoga.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Dekan FEB Unram yang telah mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya acara ini dengan baik.
Sesi inti acara diisi oleh Efan Yudha Winata, M.Psi., Psikolog, yang memaparkan berbagai materi mengenai kesehatan mental dan pertolongan pertama luka psikologis (P3LP). Dalam paparannya, Efan menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana individu dapat menyadari kemampuan dirinya, mengelola stres dengan baik, beradaptasi dengan perubahan, dan dapat berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Efan juga membahas berbagai aspek terkait luka psikologis, mulai dari pemicu internal maupun eksternal, tingkat keparahan, hingga langkah pertolongan pertama yang dapat diterapkan, baik untuk diri sendiri maupun untuk membantu orang lain. Ia juga menjabarkan metode komunikasi aktif sebagai pondasi dari P3LP, termasuk teknik refleksi dengan parafrase, klarifikasi, dan penerimaan penuh tanpa asumsi.
Pada kesempatan ini, peserta diajak mempraktikkan berbagai metode relaksasi, mulai dari Square Breathing (Napas Kotak) hingga Relaksasi Otot Progresif dan metode “Pelukan Kupu‑kupu”. Berbagai latihan ini dapat digunakan untuk mengurangi tingkat stres, meredam kecemasan, dan membantu peserta mengelola tekanan sehari‑hari dengan lebih tenang dan bijak.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni Universitas Mataram. Berbagai pertanyaan diajukan terkait penerapan metode P3LP, tanda‑tanda kebutuhan stabilisasi emosi, dan langkah pertama dalam merespons kebutuhan kesehatan mental pribadi maupun orang lain.
Roadshow ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mempertegas komitmen UPA BKPK Universitas Mataram dalam menciptakan lingkungan akademik yang inklusif, peduli, dan sehat secara mental. Melalui pelatihan dan edukasi semacam ini, diharapkan para peserta dapat tumbuh sebagai agen perubahan bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar—guna membangun generasi yang kuat secara mental dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup. (ron)