Mataram (Suara NTB) – Unit Pelayanan Akademik Bimbingan Konseling dan Pengembangan Karir (UPA BKPK) Universitas Mataram (Unram) menggelar seminar inspiratif bertajuk “Peluang dan Tantangan Berkarir di Industri Kreatif dan Pariwisata”, bertempat di Dome Prof. Dr. Sunarpi, Unram pada Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan ini berhasil menghimpun peserta dari berbagai fakultas dan alumni yang siap memulai langkah nyata dalam merintis masa depan karir.
Acara ini dibuka oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unram, Dwi Suswanto, S.Kom., M.M. Dalam sambutannya, menekankan bahwa perkembangan pesat di bidang industri kreatif dan pariwisata membutuhkan tenaga kerja dengan daya adaptasi tinggi, pola pikir terbuka, dan kemampuan kerja yang spesifik.
“Kesiapan kerja tidak lahir begitu saja. Industri kreatif dan pariwisata terus tumbuh dan berubah, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang siap belajar, siap berinovasi, dan siap berkontribusi bagi perkembangan daerah dan bangsa,” ungkap Dwi Suswanto.
Lalu Kusnawan, S.E. selaku Ketua IHGMA NTB, membawakan materi tentang “Pemetaan Tantangan dan Peluang Karir di Industri Pariwisata”. Ia membawa peserta menyelami dinamika dan perkembangan industri pariwisata di NTB dan Indonesia.
Dalam paparannya, ia menjelaskan beberapa poin, yaitu pentingnya memahami kebutuhan dan ekspektasi dari pelaku usaha di bidang perhotelan dan pariwisata. Karakteristik tenaga kerja yang dicari oleh industri, mulai dari kemampuan komunikasi, kerja tim, hingga adaptasi teknologi. Strategi memanfaatkan tren pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) yang dapat dijadikan peluang bagi para lulusan Unram. Serta, contoh nyata dan studi kasus dari lapangan kerja yang sedang tumbuh pesat di daerah NTB.
“Saat ini, tenaga kerja pariwisata tidak hanya dituntut memahami hospitality, tetapi juga teknologi digital, komunikasi global, dan kemampuan berpikir kritis untuk menjawab kebutuhan wisatawan yang terus berubah,” tegas Lalu Kusnawan.
Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.H. sebagai Kreator Digital dan Direktur YIM Creative Center, membawa materi tentang “Membentuk Personal Branding dan Berkompetisi di Industri Kreatif”. Ia memberikan warna berbeda dengan membawa peserta memahami seluk‑beluk dunia industri kreatif.
Dalam presentasinya, ia memaparkan pentingnya membangun personal branding yang autentik dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja di era digital. Strategi memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai portofolio karya pribadi bagi calon tenaga kerja. Langkah konkrit dalam mengidentifikasi minat dan bakat pribadi untuk dijadikan nilai jual di industri kreatif. Serta, etika kerja dan nilai‑nilai integritas bagi tenaga kerja kreatif agar dapat tumbuh dan bertahan di tengah persaingan global.
“Saat ini, siapa pun bisa menciptakan peluang dari sebuah karya kreatif. Yang terpenting bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga soal siapa dirimu, nilai apa yang kamu tawarkan, dan bagaimana kamu dapat mengkomunikasikan itu dengan efektif,” pesan Yusril. (ron)