Pengalaman sejak kecil yang sudah biasa berlari, melompat dan melempar menjadi bekal Rohani, salah satu atlet kebanggaan NTB untuk membanggakan daerah di level nasional. Namun, saat kecil bakat yang dimiliki belum terarah. Bakat Rohani mulai terarah sejak tahun 2006 awal mengikuti O2SN.
‘’ALHAMDULILLAH cukup mulus walaupun banyak cobaan yang saya lalui, seperti jarak lapangan dengan rumah. Latihan dengan sepatu yang robek, dan masih banyak hal lainnya,’’ ujarnya, Senin, 23 Juni 2025.
Meski demikian, atlet kelahiran Bima, 16 Maret 1995 ini berhasil di tingkat Provinsi NTB dan bisa menjadi juara O2SN Nasional. Sepulang dari mengikuti O2SN, Rohani terus latihan di kampung halaman, tepatnya di Dompu. ‘’Dua tahun setelah itu saya dipanggil menjadi atlet atletik NTB di bawah binaan PPLP NTB,’’ terangnya.
Selama berada di PPLP NTB, tambahnya, beberapa prestasi telah saya diraih. Di antaranya beberapa kejuaraan daerah dari junior sampai senior. Beberapa pula dengan kejuaraan nasional seperti Kejurnas Antar PPLP, kejuaraan open nasional tingkat usia dan POPNAS juga ASEAN Youth. Bekal inilah yang ditampilkan ketika beranjak ke kelas senior lewat kejuaraan Porpov dan Kejurnas PPLM pertama kali.
Dari kejuaraan senior pertama, dirinya langsung bertemu dengan pemegang rekor gawang 100 meter putri yakni Dede Erawati. Rohani pun berhasil naik pada podium ke dua. Dirinya belum merasa cukup dan tetap gigih latihan hingga masuk pada beberapa kejuaraan nasional yang bersamaan dengan babak kualifikasi PON Jawa Barat 2016.
‘’Alhamdulillah babak kualifikasi PON 2016, berjalan mulus karena di babak kualifikasi PON pertama saya langsung lolos limit PON Jabar 2016. Setelahnya latihan semakin berat, karena akan menghadapi banyaknya para senior nasional yang hebat. Namun Allah Maha Baik, karena pada PON Jabar 2016 saya diberi medali perunggu pada nonor 100 meter gawang putri,’’ tuturnya.
Waktu terus berjalan dan beberapa hal terkait talenta juga ikut berkembang, Rohani mulai menekuni nomor lompat jauh. Nomor lompat jauh sudah dilakukan sejak 2010, karena Porprov 2010 dirinya menjadi juara pertama untuk nomor ini. Bahkan, meraih juara di beberapa kejuaraan nasional, baik itu berada di podium satu, dua, ataupun tiga. ‘’Namun yang pasti, saya bisa terus podium di nomor lompat jauh sampai menjelang PON Papua 2021,’’ tambahnya.
Di babak kualifikasi PON Papua 2021, ungkapnya, bisa berjalan mulus menuju PON. Pada PON ini, turun pada dua nomor, yaitu nomor 100 meter gawang putri dan lompat jauh putri. ‘’Dan syukur saya diberi medali perunggu pada nomor 100 meter gawang putri dan perak pada nomor lompat jauh putri,’’ ujarnya.
Sementara pada PON Aceh – Sumatera Utara tahun 2024, Rohani turun pada 3 nomor. Salah satu nomornya cukup ekstrem yaitu sapta lomba. Namun dua nomor lainnya adalah lompat jauh dan estafet 4×400 meter putri. Dari 3 nomor ini Rohani mendapatkan 2 medali. Perak pada nomor lompat jauh putri dan perunggu pada nomor estafet 4×400 meter putri. Sementara pada nomor sapta lomba berada pada posisi ke empat.
‘’Sebenarnya saya sangat berpeluang mendapatkan emas pada nomor ini, namun ada beberapa hal yang cukup rumit terjadi di saat itu. Salah satunya adalah jadwal 4×400 meter putri dan 800 meter sapta lomba hanya berselang lima menit. Dan saya harus menghadapi keduanya dengan 100 %,’’ jelas pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB ini.
Untuk itu, dirinya bersama pelatih mendapatkan pelajaran pada PON NTT – NTB 2028 harus lebih bijaksana agar benar-benar bisa menyumbangkan medali emas bagi NTB . (ham)