DILANTIKNYA Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., sebagai pejabat fungsional di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa, 24 Juni 2025 menjadi akhir dari jabatannya sebagai Sekda NTB yang dijabat sejak tahun 2019 silam.
Di balik proses pergantian H. Lalu Gita Ariadi selaku Sekda Provinsi NTB, ada pelajaran berarti dari sisi mengelola transisi kepemimpinan secara lebih bermartabat yang ditunjukkan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Hj. Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda).
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominfotik) Provinsi NTB H. Yusron Hadi, ST., MUM., menyebut, bukan hanya memulai kepemimpinan dengan rotasi pejabat tanpa ada satupun pejabat yang dinon-jobkan. ‘’Tapi memastikan suksesi sekda berjalan sangat rapi,’’ ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
Baginya, hal ini wajar cara ini diambil, karena Gubernur NTB H. Lalu Muhamad iqbal merupakan mantan birokrat kawakan di Kementerian Luar Negeri, sehingga paham bagaimana menjaga martabat sesama birokrat. ‘’Selain itu, rotasi itu memberinya kesempatan mengenal para pejabat lebih jauh,’’ tambahnya.
Diakuinya, dengan mundurnya H. Lalu Gita Ariadi sebagai Sekda banyak tekanan kepada gubernur buat segera mengganti sekda. Namun, jika sekda diganti, maka H. Lalu Gita Ariadi otomatis pensiun. Namun Gubernur NTB memilih jalannya sendiri.
‘’Ia memberi kesempatan kepada Miq Gita untuk menyelesaikan proses kepindahan ke jabatan fungsional diplomat yang akan memperpanjang masa baktinya dari 60 menjadi 65 tahun. Baru setelah Miq Gita dilantik, Miq Iqbal menunjuk Plh (pelaksana harian),’’ terangnya.
Hal Ini, ujarnya, merupakan cara Iqbal-Dinda menjaga marwah birokrat senior yang sudah puluhan tahun mengabdi buat NTB. ‘’Mungkin Pak Gubernur Iqbal adalah orang yang sangat percaya, barang siapa memudahkan orang lain, maka Allah akan memudahkan hidupnya,’’ tambahnya.
Selain itu, Ini adalah contoh cara menghargai orang lain yang patut diteladani, khususnya oleh anak muda. ‘’Selamat menempuh pengabdian baru Mamiq Lalu Gita Ariadi,’’ sarannya. (ham)
