Mataram (Suara NTB) – Seleksi penerimaan murid baru jalur prestasi dan afirmasi menumpuk di sekolah tertentu. Proses seleksi langsung diawasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kepala sekolah terindikasi bermain akan “disikat” atau ditindak tegas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf membenarkan penumpukan pendaftaran seleksi penerimaan murid baru jalur prestasi dan afirmasi di sekolah tertentu. Akan tetapi, sekolah diminta menjalankan prosedur sesuai aturan dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Sekolah diingatkan tidak membuang ruang negosiasi atau melayani titipan. Seandainya ada kepala sekolah yang terindikasi bermain akan disikat. “Tidak ada peluang titip-titipan. Kalau ada kepala sekolah yang bermain akan kita sikat,” tegasnya dikonfirmasi pada, Rabu, 25 Juni 2025.
Peraturan dalam seleksi penerimaan murid baru yang dibuat untuk ditaati dan bukan untuk dilanggar. Sebelum proses SPMB, pihaknya telah mengundang Inspektorat Kota Mataram dan Ombudsman NTB serta UPT perwakilan Kementerian juga turut mengawasi.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengunci jumlah rombongan belajar, sehingga sekolah tidak boleh main-main dalam penerimaan murid baru. “Jadi sekarang sekolah sudah tidak bisa bermain-main,” pungkasnya.
Seleksi penerimaan murid baru dari tahun ke tahun pasti ada sekolah yang mengalami kekurangan murid. Dinas Pendidikan Kota Mataram kata dia, memiliki tanggungjawab melakukan distribusi siswa.
Di satu sisi, penerimaan siswa baru dari jalur domisili akan dimulai pekan depan. Aturan jalur domisili juga harus ditaati oleh masyarakat. Artinya, masyarakat tidak boleh menggunakan modus pindah kartu keluarga hanya untuk mengejar sekolah tertentu. “Kalau mau pindah harus sekeluarga. Anak tidak boleh dititipkan di KK neneknya atau saudaranya. Kalau temuannya begitu maka tidak bisa diakomodir,” ujarnya.
Panitia SPMB akan mengecek kartu keluarga calon murid baru. Ketentuan ini aturan menjadi kewenangan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, H. Lalu Alwan Basri juga menegaskan, aturan seleksi penerimaan murid baru harus dipatuhi oleh masyarakat. Artinya, tidak boleh ada titipan atau kepala sekolah mencoba bermain-main dengan aturan. Jika terjadi pelanggaran akan dilakukan tindakan tegas. “Pak Wali juga sudah mengingatkan tidak boleh ada yang main-main pada penerimaan murid baru,” demikian tegasnya. (cem)