spot_img
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
BerandaPENDIDIKANTingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Melalui “Gercin Numbers”

Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Melalui “Gercin Numbers”

Mataram (Suara NTB) – Baiq Sri Widia Astuti, seorang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 Mataram melakukan langkah progresif dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan numerasi pada peserta didik.

Salah satu upaya yang ia lakukan adalah memanfaatkan sampah plastik menjadi media belajar yang menyenangkan. Upaya inovatif itu yang kemudian ia namakan Gerakan Cinta Numerasi Bersama Sampah (Gercin Numbers).

Dalam keterangannya, Widi mengaku cukup prihatin terhadap Hasil rapor pendidikan SMPN 16 Mataram. Berdasarkan hasil raport yang diterbitkan Kemendikbudristek pada 2023, khususnya pada nilai numerasi SMPN 16 Mataram cukup memprihatinkan yakni berada di angka 28,89 persen. Artinya, kemampuan numerasi siswa SMPN 16 Mataram berada di level merah.

Tingkat numerasi yang terbilang rendah tersebut menurutnya disebabkan kurangnya inovasi dalam pembelajaran. Terutama dalam penggunaan media seperti sampah yang menurut Widi kurang dimanfaatkan.

“Melihat kondisi tersebut, saya melakukan sebuah inovasi dengan memanfaatkan sampah menjadi media pembelajaran Melalui Gerakan Cinta Numerasi Bersama Sampah (Gercin Numbers),” katanya.

Keunggulan inovasi Gercin Numbers, kata Widi, ini mudah dan tidak berbiaya karena memanfaatkan sampah non-organik yang ada di lingkungan sekolah berupa kardus, sedotan, dan gelas plastik yang dibuat sebagai sedotan hitung, kardus hitung, dan kartu domino hitung.

Ketiga media pembelajaran ini dapat digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas. Sedangkan khusus untuk permainan kartu domino bisa juga di mainkan di luar kelas atau di luar jam pelajaran. Hal ini sangat disukai oleh siswa karena mudah dipahami sebagai pembelajaran berhitung yang selama ini sulit dirasakan.

Gerakan ini cukup sederhana. Peserta didik mengumpulkan sampah non-organik seperti sedotan, gelas plastik, dan kardus. Selanjutnya, benda-benda tersebut dicuci bersih lalu dikeringkan. Benda-benda itu nantinya akan digunakan sebagai media hitung. Contohnya sedotan yang digunakan untuk menghitung perkalian. Sedotan akan diletakkan pada gelas plastik yang tersedia sesuai dengan bilangan yang akan dihitung.

Ia mencontohkan, jika ingin menemukan jawaban 6×5, siswa cukup meletakkan 6 sedotan pada 5 gelas plastik. Selanjutnya, kardus akan digunakan untuk membuktikan hasil dari perhitungan yang ada di sedotan hitung dengan cara menggeser panah ke arah pasangan bilangan yang akan dihitung. Misalnya mengarahkan panah horizontal ke arah bilangan 6 dan panah vertikal ke arah bilangan 5, maka hasil perkalian akan terlihat di tengah pasangan bilangan tersebut.

Begitu juga dengan kardus berkas yang bisa disulap menjadi kartu domino. permainannya sangat sederhana. Empat kartu domino nantinya akan dibagikan kepada empat peserta didik. Guru meletakkan kartu domino pertama, kemudian peserta didik mencari persamaan nilai bilangan tersebut.

Peserta didik yang menemukan persamaan bilangan yang pertama kali, langsung meletakkan kartu domino tersebut dan dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Peserta didik yang yang pertama Kali habis kartunya adalah pemenang. Permainan dilanjutkan sampai kartu pemain yang lain habis. Kemudian pemenang akan diberikan nilai dan hadiah.

Widi menjelaskan, melalui inovasi Gercin Numbers ini, hasil rapor pendidikan SMPN 16 Mataram pada 2024 mengalami peningkatan yang signifikan. Bila sebelumnya nilai raport kemampuan numerasi berada di level merah kini meningkat menjadi level kuning dengan capaian skor 55,56% (sedang).

“Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sampah sebagai media pembelajaran numerasi sangat membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih mudah kepada siswa,” pungkasnya.

Peningkatan tersebut juga membuktikan bahwa Gercin Numbers sangat bisa diterapkan oleh para guru di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa-siswinya dengan metode yang mudah dipahami Dan tentu ya menyenangkan. (sib/*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO