spot_img
Sabtu, Juli 19, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATBudayawan Dorong Pemkab Serius Garap Budaya jadi Daya Tarik Wisata

Budayawan Dorong Pemkab Serius Garap Budaya jadi Daya Tarik Wisata

Giri Menang (Suara NTB) – Budayawan Lombok Barat (Lobar) Dr. H. L. Sajim Sastrawan, SH.,MH., mendorong Pemkab Lobar ke depan lebih serius dan fokus menggarap sektor budaya sebagai salah satu daya tarik atraksi wisata untuk menarik lebih banyak pengunjung ke daerah itu. Selain untuk  melestarikan dan membangun budaya di tengah gempuran zaman saat ini.

Menurutnya, event-event budaya perlu ditingkatkan kualitasnya bukan kuantitasnya.

Dalam hal ini, yang perlu disiapkan cerita sejarahnya dikemas menjadi daya tarik. Untuk ritual budaya Mandik Keris misalnya, pihaknya telah menyiapkan atraksi saling Urek atau saling tusuk menggunakan keris. Wisatawan asing pasti tertarik, karena atraksi saling tusuk, namun tidak luka sedikitpun.

Atraksi ini bisa saja dikombinasikan dengan Cepung. Dengan keunikan tersendiri pada pelaku seni musik Cepung ini, diyakini menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga ke depan diharapkan atraksi budaya dengan ritual sakralnya ini bisa dilirik menjadi event nasional. Belum lagi kalau ditambah dengan keberadaan situs budaya yang ada di Lobar sangat menarik untuk dijual kepada para turis.

Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini menyampaikan apresiasi terhadap MAS yang telah menginisiasi ritual budaya Mandik atau Bisok Keris ini. Lebih-lebih keris ini telah diakui oleh UNESCO dan memiliki ritual sakral yang tinggi. Namun diakui promosi event-event budaya ini masih sangat lemah. “Ini harus kita lakukan, karena memang kegiatan-kegiatan kaya cuci keris selain memiliki nilai ritual tapi harus dinikmati oleh wisatawan,” katanya.

Menurutnya, kalau agenda atau event rutin itu hal biasa, seperti tiap tahun baru Muharram dilakukan sejumlah ritual budaya. Tetapi belum menjadi sebuah menjadi atraksi wisata yang bisa mendatangkan wisatawan. Karena itu, Bupati pun berkomitmen melestarikan ritual budaya ini. Salah satunya dengan memasukkan event ini pada calendar of event daerah. Ritual ini harus dilengkapi dengan cerita tertulis yang harus disampaikan. Sebab menurutnya di sana lah daya tariknya. Bagi wisatawan asing, bukan saja melihat keris. Tetapi cerita sejarah dari ritual itu yang dipelajari atau ingin diketahui. Setelah itu lengkap, barulah dipromosikan melibatkan semua pihak.  (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO