spot_img
Selasa, Juli 15, 2025
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATPemkab Lombok Barat Diminta Manfaatkan Gedung Budaya Narmada

Pemkab Lombok Barat Diminta Manfaatkan Gedung Budaya Narmada

Giri Menang (Suara NTB) – Pemerintah Kabupatan atau Pemkab Lombok Barat didorong untuk memanfaatkan Gedung Budaya Narmada yang hingga kini tak difungsikan secara optimal. Lebih-lebih daerah ini telah ditetapkan dalam RTRW sebagaikKawasan wisata ekstotik atau budaya, karena memiliki paling banyak seni dan budaya di Lombok Barat.

Anggota Komisi II DPRD Lombok Barat, H. Jumahir menerangkan, di antara seluruh kesenian di Lombok Barat, Narmada paling banyak seni dan budayanya. Mulai dari seni rudat, gamelan, gendang beleq, dan kesenian lainnya. Bahkan pelatih kesenian gamelan di Narmada sampai melatih ke luar negeri, seperti ke Amerika Serikat, Inggris, dan negara lainnya.

“Di rancangan tata ruang wilayah Kabupaten Lombok Barat, kawasan Narmada dan Lingsar itu masuk zona untuk kawasan wisata ekstotik, budaya,” kata anggota DPRD dapil Narmada-Lingsar ini, Senin, 30 Juni 2025.

Banyak bagian Gedung Budaya Narmada sudah rusak, sebab kurang terurus. Ia mengharapkan, dengan pemanfaatan bangunan ini, akan ada anggaran untuk pemeliharaan. Jangan sampai Pemkab terkesan hanya bisa membangun saja, tapi tanpa memanfaatkan. Sebab gedung ini dibangun di sana, karena Narmada menjadi sumber kesenian.

Seharusnya seni budaya ditampilkan di gedung nudaya sebagai aktrasi wisata kepada pengunjung. Pihak Pemkab Lombok Barat secara bergiliran bisa menampilkan kelompok kesenian di gedung budaya Narmada. Para tamu diarahkan berkunjung menonton atraksi seni budaya di gedung budaya itu.

Atraksi budaya ini bisa dikoneksikan dengan pengembangan wisata Lobar. “Sebab yang namanya budaya tidak bisa dipisahkan dari sektor pariwisata,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, politisi Golkar ini menilai kalau atraksi budaya ini dikolaborasikan dengan kegiatan Car Free Nite (CFN) yang rencananya akan digelar Narmada. Dengan begitu, akan berdampak menghidupkan daerah budaya itu dan para pelaku UMKM.

“Itu bisa dikolaborasikan dengan atraksi budaya dan menghidupkan UMKM, pelaku usaha kecil dengan membuat simpul tempat keramaian,” pungkas Jumahir. (her)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO