Giri Menang (Suara NTB) – Bupati Lombok Barat (Lobar), Lalu Ahmad Zaini (LAZ), menegaskan Pemkab tidak lalai dan lepas tanggung jawab untuk menangani jalan Dusun Serero Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong. Ia mengapresiasi upaya warga dan pemerintah desa (pemdes) yang membangun jalan secara swadaya urunan. Namun diakui, keterbatasan APBD membuatnya harus putar otak salah satunya berencana melibatkan pihak ketiga.
“Teman-teman kan mungkin selalu berharap, begitu empat bulan ia dan Wabup menjabat selesai urusan masyarakat Lombok Barat. Padahal kan saya kontrak 5 tahun dengan masyarakat. Tapi bukan berarti pemerintah terus lalai lepas tanggung jawab,” terangnya, Rabu, 2 Juli 2025.
Karena keterbatasan tersebut, ujarnya, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan titik-titik perbaikan jalan beserta dengan radiusnya. Tidak hanya itu, Pemkab Lobar juga mengatakan akan menyicil proyek perbaikan jalan ke depannya di pihak ketiga untuk mengatasi keterbatasan anggaran tersebut.
“Ya mana yang rusak saya akan bangun, nanti saya cicil di pihak ketiga yang membangun itu, jadi bisa aja saya buat kontrak umpama 4 tahun jabatan saya, jadi saya bayar tahun pertama tahun kedua begitu. Tapi kan langsung bisa kita gunakan,” jelasnya.
Bahkan, Bupati juga mengklaim sudah berucap lirih dengan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Lobar terkait rencananya untuk menginventarisir seluruh jalan di Lobar. “Tadi juga udah saya bisikkan pimpinan dewan, saya mau seluruh jalan ini saya mau inventaris,” ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan supaya diketahui titik mana yang rusak dan supaya segara direncanakan perbaikan.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lobar, Ahad Legiarto. Menurutnya, ketersediaan anggaran untuk perbaikan jalan itu ada pada proses perencanaan tahun sebelumnya. “Normatifnya gitu. Bukan masalah (pemkab) ngak bisa (bantu), saya lihat titiknya dulu loh, ya kalau umpama titik itu memang sudah ada rencana, kita sekarang eksekusi gitu, kita belum tahu gitu, ini kan banyak sekali yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Ahad mengatakan, selama masyarakat bergotong royong dengan sukarela maka hal tersebut tidak menjadi persoalan, sembari menunggu anggaran dari pemerintah. “Jangan dinilai wah ini orang gotong royong, urunan gitu, dikatakan jelek. Enggak lah, Itu bentuk partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Diakuinya, agenda perbaikan jalan di Lobar begitu banyak, jadi ada ruas jalan yang memang sudah diprioritaskan oleh pemerintah. Untuk yang di luar prioritas, maka menunggu gantian. ‘’Kan gantian, fiskal kita terbatas, yang mana dulu prioritas. Seumpama di luar prioritas ada bencana, ya segera ditangani,” ujarnya.(her)